Menu

Kasus Terorisme Selandia Baru, Ternyata Ini Bahayanya Luka Tembak

Riko 16 Mar 2019, 19:56
Pelaku penembakan di Selandia Baru
Pelaku penembakan di Selandia Baru

RIAU24.COM -  Dunia dikejutkan dengan aksi terorisme yang terjadi di Selandia Baru. Dimana 49 orang dinyatakan tewas dan puluhan lainnya terluka setelah diberondong peluru oleh pelaku di dua masjid yang ada di pusat kota Christchurch. 

Jika kita membayangkan luka tembak akibat peluru dari senjata api, hal pertama yang terpikir adalah meningkatnya risiko kematian.

Anggapan ini memang benar, namun luka tembak belum tentu menyebabkan kematian meskipun peluru telah mencapai bagian tubuh yang rawan. 

Satu hal yang pasti, luka tembak bisa menyebabkan cedera serius dan perdarahan parah. Pada banyak kasus, luka tembak bisa memicu kerusakan jaringan atau organ tubuh, patah tulang, hingga kelumpuhan pada korbannya.

Sebab saat peluru yang ditembakkan mengenai tubuh, jaringan yang terkena peluru ini akan hancur. Peluru yang tajam akan segera menembusnya akan membuat lubang yang ukurannya semakin membesar. Semakin dekat jarak penembakan, semakin parah kerusakan pada jaringan tubuh.

Luka tembak di bagian perut

Bisa menyebabkan cedera pada organ dalam layaknya hati, ginjal, atau saluran pencernaan. Untuk mengatasinya, korban biasanya harus mendapatkan pembedahan dan obat-obatan termasuk antibiotik.

Luka tembak di area dada

Bisa jadi organ penting seperti paru-paru, jantung, pembuluh darah besar, dan diafragma akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan perdarahan yang cukup parah dan meningkatkan risiko infeksi. Jika tidak segera ditangani secara medis, korban bisa langsung kehilangan nyawa.

Mengingat luka tembak bisa memberikan dampak yang mengerikan, termasuk kematian, sebaiknya memang kita tidak bermain-main dengan senjata api dan selalu waspada agar tidak menjadi korban kriminalitas atau aksi terorisme.

 

Sumber:  Doktersehat. com