RIAU24.COM - Selain sebagai salah satu bumbu dapur untuk berbagai masakan, bawang merah ternyata. juga baik untuk kesehatan.

Seperti dilansir dari Jawapos.com, Kamis, 14 Maret 2019, walaupun bawang menyebabkan pedih di mata dan tak begitu enak jika dimakan langsung, bawang merah dapat mengurangi berbagai risiko penyakit. Bukan hanya mencegah penyakit, bawang juga mengandung vitamin C dan baik untuk usus.

Ahli gizi dari Fitness Institute of Texas di University of Texas Victoria, Jarzabkowski mengatakan bahwa bawang merah adalah sumber vitamin C yang sangat baik. Selain itu, bawang juga mengandung senyawa sulfur, flavonoid, dan phytochemical. Selain itu, diperkirakan mengandung hanya 45 kalori per sajian dan juga tidak mengandung lemak.
zxc1

“Saya lebih suka merekomendasikan agar para ibu rumah tangga mengganti gula dengan bawang merah dan kurangi garam. Masakan akan lebih sedap dan sehat,” ujarnya.

Berikut 4 manfaat bawang merah yang baik untuk kesehatan.

1. Sehatkan Jantung

Kolesterol jahat LDL dapat menumpuk di sepanjang dinding arteri. Penumpukan bisa menyebabkan gumpalan darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Phytochemical yang ada dalam bawang bahkan dapat mengurangi jumlah LDL dalam darah. Ini telah dibuktikan dalam penelitian pada hewan.

2. Kurangi Risiko Kanker

Menurut sebuah studi pada 2017 dari University of Guelph, bawang merah memiliki kekuatan melawan kanker. Itu karena awang merah mengandung quercetin dan anthocyanin dalam jumlah tinggi.

Pada hewan, bawang mengaktifkan jalur yang mendorong sel kanker untuk mati atau menghambat pertumbuhannya. Tapi, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan sejauh mana manfaat ini pada manusia.
zxc2

3. Bakteri Baik

Karena adanya serat pada bawang, maka itu bawang merah kaya dengan prebiotik yang dikenal sebagai inulin. Dengan mengonsumsi bawang dapat menjaga bakteri baik di usus Anda.

4. Mengatur gula darah

Pasien dengan diabetes dapat menambahkan bawang merah sebagai pengganti gula dan garam Allium cepa, ekstrak bawang merah, telah menunjukkan potensi dalam menurunkan glukosa darah yang tinggi ketika diuji dalam penelitian pada hewan.