Mengeluh Tak Punya Uang, Pengantin ISIS asal Australia Ingin Pulang
RIAU24.COM - Seorang pengantin perempuan ISIS asal Australia yang tinggal di Kamp al-Hol, Suriah utara, menyampaikan keinginannya untuk pulang ke negara asalnya. Dia mengeluh tidak punya uang dan kedua anaknya sakit di kamp pengungsi.
Perempuan itu menolak diidentifikasi, namun diyakini oleh media-media Australia bernama Zehra Duman, 24, yang meninggalkan Melbourne tahun 2014. Dia pernah menyerukan serangan keracunan massal di restoran Australia.
Dia tinggal di Kamp al-Hol, sebuah kamp pengungsi yang didirikan untuk keluarga militan ISIS atau Islamic State. Dia mengatakan kepada ABC bahwa anak-anaknya memerlukan perhatian medis dan makanan dan dia ingin kembali ke Australia.
Dia memiliki seorang putra berusia dua tahun dan seorang putri berusia enam bulan, yang dia klaim tidak menerima makanan apa pun dan menjadi kurus.
“Saya ingin kembali ke negara saya. Saya pikir semua orang memintanya karena saya warga negara Australia," katanya kepada Sindonews melansir dari ABC, Kamis 14 Maret 2019.
“Kedua anak saya sakit. (Anak saya) sangat kekurangan gizi, dia sangat kurus," katanya. “Saya tidak punya uang, saya tidak diizinkan punya uang, mereka tidak memberi kami makanan di sini dan mereka tidak membiarkan kami menghubungi keluarga kami," ujarnya.
"Putri saya membutuhkan susu dan saya tidak punya uang untuk membeli susunya. Saya tidak tahu harus berbuat apa sekarang," paparnya.
“Saya mengerti kemarahan yang mereka miliki terhadap banyak dari kita di sini, tetapi anak-anak tidak perlu menderita. Anda tahu anak-anak saya berhak setidaknya diperlakukan seperti anak-anak normal."jelasnya
Menurut laporan media tersebut, Zehra Duman meninggalkan rumahnya di Melbourne pada tahun 2014 untuk menikahi seorang militan ISIS yang dia kenal dari sekolah. Dia menikah dengan Mahmoud Abdullatif yang terbunuh dalam pertempuran lima minggu setelah mereka menikah.