Inggris Susul Negara Lain, Larang Boeing 737 MAX 8 Beroperasi
RIAU24.COM - Rentetan kecelakaan pesawat Boeing tipe 737 MAX 8 beberapa waktu belakangan ini, membuat sejumlah negara memberhentikan pengoperasian pesawat jenis sebut untuk terbang.
Tercatat sudah hanya selang waktu lima bulan pesawat Boeing jenis 737 MAX 8 telah mengalami kecelakaan, pertama pada 29 Oktober 2018.
Saat itu, pesawat yang dioperasikan maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 jatuh di perairan Tanjung, Karawang, menewaskan seluruh 189 penumpang dan awak.
Lalu kecelakaan kedua terjadi pada 10 Maret 2019, insiden itu terjadi saat pesawat yang dioperasikan Ethiopian Airlines bernomor penerbangan ET302 dari Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya, jatuh sekitar pukul 08.44 waktu setempat. Sebanyak 157 penumpang dan awak dipastikan meninggal.
Akibat hal tersebut sudah ada delapan negara yang sudah memberhentikan pengoperasian pesawat jenis tersebut, kedelapan negara yakni Australia, Singapura, Malaysia, Oman, China, Indonesia, Korea Selatan, dan Ethiopia.
Baru-baru ini negara Inggris juga turut melarang operasional pesawat Boeing Tipe 737 MAX 8, hal itu berlaku diseluruh wilayah Inggris.
"Badan Penerbangan Inggris (CAA) terus memantau situasi, tetapi, karena kami tidak mempunyai cukup informasi dari perekam data penerbangan, sebagai langkah pencegahan kami menerbitkan perintah supaya seluruh penerbangan komersil 737 MAX 8 dari, menuju, yang singgah dan melintas di ruang udara Inggris dihentikan sementara," demikian pernyataan CAA, seperti dilansir Reuters, Selasa (12/3).
CAA menyatakan perintah larangan ini berlaku segera. Hal itu menyebabkan sejumlah pesawat 737 MAX 8 milik beberapa maskapai yang berada di Inggris dilarang dioperasikan.
"Arahan keselamatan dari CAA akan diberlakukan sampai pemberitahuan selanjutnya," lanjut pernyataan yang dilansir dari Cnnindonesia.
Dua maskapai, TUI dan Norwegian Air, yang memiliki armada 737 MAX 8 yang terparkir di Inggris menyatakan menaati perintah itu.
Maskapai Norwegian Air menyatakan akan mengikuti seluruh perintah dari badan penerbangan sipil Eropa. Sebab, mereka saat ini mengoperasikan lebih dari 110 Boeing 737 MAX 8.
Di samping itu, maskapai Norwegian Air Shuttle juga menghentikan sementara penerbangan 18 armada 737 MAX 8 milik mereka.
Sumber : cnnindonesia