Israel Bangun 23 Ribu Unit Rumah di Yerusalem Timur, Warga Palestina Makin Terpojok
RIAU24.COM - TEL AVIV - Pemerintah Israel terus memperkuat dominasinya di kawasan Yerusalem Timur. Senin (11/3) kemarin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menandatangani perjanjian pembangunan 23 ribu unit rumah baru di kawasan itu.
"Kami menandatangani perjanjian dalam rangka pembangunan 23 ribu unit rumah baru di Yerusalem dengan investasi 1 miliar shekel (sekitar Rp 3,9 triliun)," kata Benjamin Netanyahu seperti dilansir republika.
Stasiun televisi Israel, Israel Channel 7, melaporkan perjanjian pembangunan 23 ribu unit rumah ditandatangani Departemen Keuangan, Administrasi Pertahanan Israel, dan Kota Madya Yerusalem dengan kehadiran Netanyahu.
Dalam perjanjian itu disebutkan, lingkungan di Yerusalem Lama dan Baru akan dikembangkan. Area yang luas dialokasikan untuk perkantoran serta investasi dalam infrastruktur.
Netanyahu menganggap tidak ada yang salah dengan rencana pembangunan di Yerusalem Timur. Dia mengklaim seluruh Yerusalem telah menjadi ibu kota Israel.
Israel mulai menduduki Yerusalem Timur pascaberakhirnya Perang Arab-Israel pada 1967. Wilayah yang ia caplok termasuk Tepi Barat dan Jalur Gaza. Setelah merebut Yerusalem dari kendali Yordania, Israel segera menggencarkan pembangunan di kota tersebut.