Menu

Dahnil Anzar Siap Jadi Oposisi Jika Prabowo dan Sandi Tak Bisa Ungkap Kasus ini

Muhammad Iqbal 12 Mar 2019, 12:25
Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak
Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak

RIAU24.COM - Sudah 700 hari kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan tidak kunjung temukan titik terang dan terkesan jalan ditempat.

Tak terungkapnya kasus Novel Baswedan itu, membuat Koordinator Jubir Prabowo Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan jika dirinya siap menjadi oposisi jika kasus Novel tidak dituntaskan oleh Prabowo dan Sandi jika mereka diberi amanah menjadi presiden dan wakil presiden.

"Saya akan menjadi oposisi utama bila kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, juga tidak dituntaskan oleh Pemerintahan Pak @prabowo dan Bang @sandiuno," kata Dahnil di akun Twitternya, Selasa, 12 Maret 2019.

Masih dalam cuitan yang sama, Dahnil mengatakan jika teror yang dialami oleh Novel bukan karena tidak bisa mengungkap siapa pelakunya, tapi tak mau untuk mengungkap. 

"Teror terhdp Novel dan penyidik KPK lainnya tak terungkap sesungguhnya bukan krn "tak bisa" namun "tak mau"," ujar Dahnil.

Para warganet memberikan komentar. Ini respon warganet.

"Pasti ada ssuatu d blakang itu smpe tak mau usut tuntas kasus ini. Solusinya, 17 april jgn lupa plilih @prabowo @sandiuno utk Indonesia Adil Makmur. #PrabowoTheNextLeader," kata @ikloshye.

"beranikah pak @prabowo membersihkan aparat, pejabat dan institusi negara dari para pengkhianat bangsa?
kadang aku ragu, melihat sipat pak prabowo yg banyak pertimbangan kasihan....
pengkhianat bangsa harus dibasmi agar negara aman dan tentram," komentar @banyu_aj.