Menu

Sepanjang 2018, PTPN V Berhasil Bukukan Pendapatan Sebesar Rp 1,04 Triliun

Muhammad Iqbal 20 Feb 2019, 20:26
Gedung PT Perkebunan Nusantara V Pekanbaru
Gedung PT Perkebunan Nusantara V Pekanbaru

RIAU24.COM - Sepanjang tahun 2018, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V berhasil mencatat kinerja positif.  Dalam hal ini, PTPN V berhasil mencatat pendapatan kotor sebesar Rp 1,04 triliun yang ditopang dari sektor perkebunan sawit dan perkebunan karet.

Humas PTPN V, Riski Atriansyah mengatakan jika dari total laba kotor itu, pihaknya berhasil mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp 240 miliar.

"Laba setelah pajak Rp 240,21 miliar dari target tahun 2018 sebesar Rp 201,7 miliar. Alhamdulillah 19,09 persen dari target," kata Riski yang dilansir dari Antara.com, Rabu, 20 Februari 2019.
zxc1

Riski menambahkan, pendapatan yang berhasil dibukukan perusahaan plat merah itumasih bersifat unaudited. Proses audit sendiri tengah berlangsung oleh Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk Holding PTPN III.

"Biasanya catatan pendapatan tidak jauh berbeda dengan audit. Namun untuk resminya nanti akan diumumkan sesuai laporan keuangan audited pada Maret atau April mendatang," katanya.

Kemudian pada tahun 2019 ini, PTPN V menargetkan pendapatan kotor sebesar Rp 1,5 triliun atau ada kenaikan sebesar 44,11 persen dibanding tahun sebelumnya. Target itu telah tertuang dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2019.

Disamping menetapkan target laba kotor lebih tinggi, PTPN Vjuga menetapkan target laba bersih pada 2019 ini sebesar Rp 325 miliar. Nilai ini 35 persen lebih tinggi dari realisasi tahun 2018.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah memutuskan sejumlah strategis, diantaranya adalah meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran secara tepat, serta mengurangi tingkat kehilangan tandan buah segar (TBS) sawit dengan menggandeng pihak ketiga.
zxc2

Pada tahul 2018 lalu, PTPN V juga telah menerapkan investasi baik dalam pemeliharaan dan persiapan sarana dan prasarana sebaik mungkin pada semester I. Sehingga, saat puncak produksi pada semester II tidak terjadi gangguan untuk kegiatan panen angkut olah, seperti akses jalan, utilitas pabrik, hingga kendaraan angkut dan lain sebagainya.

"Kita punya keyakinan dengan kondisi tanaman, didukung pemeliharaan serta persiapan yang maksimal, serta kemitraan yang baik dengan petani plasma dan masyarakat, kita dapat mencapai target RKAP 2019 ini," jelasnya.

Dia kembali menjelaskan, peningkatan laba itu berbanding lurus dengan peningkatan nilai aset perusahaan yang tercatat mencapai Rp 9,042 triliun. Keberadaan aset baik bergerak maupun yang tidak bergerak perusahaan yang tercatat pada akhir Desember 2017 sebesar Rp 8,1 triliun.