"Itulah kenapa alasan kita menggelar Deklarasi anti narkoba disini (Riau). Angka paling rawan, selain itu garis pantai yang panjang menjadi pintu masuknya, sehingga perlu mematikan pasar narkoba," jelas Krisno

Berdasarkan pemetaan Polri, Krisno menyebut generasi millenial yang paling rentan dalam penyalahgunaan narkoba. Tidak hanya itu, juga rentan terjebak dalam rantai peredaran narkoba, terlebih dengan kecanggihan penggunaan informasi teknologi yang tanpa batas.

"Ini hanya momentu, yang terpenting adalah tindak lanjut. Rekan-rekan di Polda Riau dan Polres ke depan akan melakukan kampanye pencegahan narkoba ke sekolah-sekolah. Terus berkesinambungan," papar Krisno. 

Lebih lanjut, Krisno tidak menepis akan memecahkan rekor muri dalam kegiatan deklarasi anti narkoba tersebut. Namun yang menjadi tujuan utamanya adalah gelora ke sanubari kaum generasi millenial dalam mencapai hidup prestasi tanpa narkoba. 

"Tujuan utama adalah komitmen dan pemahaman yang benar dalam bahaya narkoba. Kalau dalam bentuk rekor muri tidak mencapai kearah sana. Namun demikian kalau pun nanti sampai kesana pesertanya memecahkan rekor muri saya kira itu bonusnya," terang Krisno. 

Krisno berharap, generasi millenial di Pekanbaru dan Riau pada umumnya itu memiliki ketahanan untuk menolak penyalah gunaan narkoba, tetapi mau memilih untuk hidup sehat dan kehormatan tanpa narkoba yang merupakan teklan kampanye tersebut.