Tak Cuma di Indonesia, Rekomendasi Munas NU Soal Kafir Juga Ramai Dibahas di Malaysia
RIAU24.COM - Rekomendasi dari Munas Nahdlatul Ulama (NU) soal penggunaan kata kafir ternyata tidak hanya jadi perbincangan hangat di Indonesia saja. Warga di negeri jiran Malaysia ikut membahas rekomendasi yang kontroversial tersebut.
Salah satu lembaga pers negeri jiran, Malaysia Kini, turut mengulas hasil rekomendasi Bahtsul Masail NU tersebut. Dalam sebuah artikel, media itu menyebut keputusan NU telah menggemparkan wacana umat Islam tidak hanya di Indonesia.
"Baru-baru ini sebuah organisasi Islam tertua dunia, Nahdhatul Ulama (NU) di Indonesia mengeluarkan satu kenyataan yang menggembarkan wacana umat Islam di dunia," demikian dikutip dari laman Malaysiakini, Rabu (6/3) seperti dikutip republika.
Dalam artikel tersebut diungkapkan, belum pernah ada wacana seperti rekomendasi Bahtsul Masail NU itu di Malaysia. Kalaupun bisa dianggap ada, wacana demikian hanya dibahas dalam forum-forum tertutup di lingkungan pakar, tanpa melibatkan orang awam.
Artikel 'Malaysia Kini' itu membenarkan bila wacana yang dimunculkan NU tersebut telah menjadi perbincangan yang cukup menarik bagi warga Malaysia. Dipaparkan pula tentang pemaknaan istilah kafir di dalam Alqur'an.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah angkat suara. Menurut Waketum MUI Zainut Tauhid Saadi, umat Islam diminta tak berlebihan dalam menanggapi hasil Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar PBNU itu.
Dia mengajak masyarakat untuk dapat menghargai putusan yang merupakan ijtihad kolektif para alim ulama di lingkungan NU. Putusan itu, kata Zainut, memiliki alasan, dalil, dan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan.***
R24/bara