RIAU24.COM -  Citra satelit komersial yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga think tank Washington menunjukkan, Korea Utara telah memulai pembangunan kembali situs peluncuran rudal yang telah tidak aktif sejak musim panas lalu.

Perkembangan itu terjadi beberapa hari setelah KTT Presiden Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang tidak menghasilkan perjanjian denuklirisasi antara kedua negara.

Gambar-gambar satelit, diambil pada 2 Maret 2019, diperoleh oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional '(CSIS) Beyond Parallel dan menunjukkan aktivitas baru di fasilitas peluncuran Sohae (Tongchang-ri) yang berlokasi di bagian barat laut Korea Utara.

Gambar-gambar menunjukkan bahwa Korea Utara telah mulai membangun kembali landasan peluncuran di lokasi yang merupakan situs utama negara itu untuk peluncuran satelit jarak jauh. Situs ini belum digunakan untuk peluncuran rudal balistik antarbenua Korea Utara, yang ditembakkan dari peluncur ponsel.

Namun, para pejabat AS mengatakan bahwa peluncuran satelit sipil adalah kedok untuk tes ICBM militer karena teknologinya sangat mirip.

Aktivitas di lokasi meliputi dua derek konstruksi, serta beberapa kendaraan dan persediaan yang tergeletak di tanah di sebelah dudukan uji mesin vertikal.

Foto-foto satelit juga menunjukkan aktivitas di struktur transfer roket yang dipasang di rel peluncuran. Penutup yang biasanya menutupi menara peluncuran pusar situs sekarang telah dibuka untuk menunjukkan pad peluncuran itu sendiri.

Fasilitas Sohae telah tidak aktif sejak Agustus 2018, ketika Korea Utara tampaknya akan menindaklanjuti dengan komitmen yang mereka buat kepada Presiden Trump di KTT Singapura bahwa Kim akan membongkar fasilitas peluncuran.***