Riset Menyimpulkan Serangga Dapat Sembuhkan Disfungsi Ereksi
RIAU24.COM - Pada umumnya, banyak pria merasa malu saat mengalami disfungsi ereksi. Bahkan, banyak yang merasa segan untuk berkonsultasi kepada ahli medis tentang kondisi tersebut. Padahal, disfungsi ereksi bisa diatasi jika diketahui.
Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi dengan baik untuk berhubungan seksual.
Terdapat tiga kondisi yang bisa menjadi tanda-tanda terjadinya gangguan ereksi, yaitu ereksi yang kurang kokoh sehingga tidak dapat melakukan hubungan seksual, ereksi yang tidak bertahan lama, atau juga ereksi yang terjadi lebih sering dari biasanya.
Terpicunya gairah seksual pria merupakan proses yang tidak sederhana. Proses tersebut melibatkan otak, saraf, otot, pembuluh darah, hormon, dan emosi.
Disfungsi ereksi biasanya terjadi jika hal-hal tersebut mengalami masalah. Bahkan, ada kemungkinan penyebabnya merupakan kombinasi dari beberapa kondisi.
Dampak disfungsi ereksi secara berkepanjangan biasanya mengganggu keharmonisan hubungan, dan juga kesulitan mendapatkan keturunan. Untuk mengatasinya, maka dibutuhkan pengobatan yang sesuai dengan penyebab dasarnya.
Baru-baru ini para ilmuwan dari Brazil, yang dikutip dari mirror.co.uk, Selasa, 5 Maret 2019, telah menemukan sebuah temuan tak terduga cara membantu disfungsi ereksi pada laki-laki. Temuan itu mengungkap gangguan seksual tersebut dapat diatasi dengan bisa serangga.
Riset tersebut mengungkap serangga berbisa bisa membantu kaum pria tampil lebih baik di atas ranjang.
Serangga beracun itu adalah laba-laba Brazilian Wandering atau Phoneutria, salah satu jenis laba-laba paling mematikan di dunia. Dalam bahasa Yunani, Phoneutria memiliki arti pembunuh. Hal ini bukan omong kosong karena gigitannya terbukti bisa mematikan, khususnya pada anak-anak. Namun para ilmuwan mengklaim racun itu sebenarnya memiliki penggunaan yang sangat positif dan ini bisa membantu jutaan orang.
Bahkan tim ilmuwan dari Brazil itu membuat jel yang berbahan dasar laba-laba Phoneutria yang diyakini bisa menyembuhkan disfungsi ereksi. Bisa pada Phoneutria diklaim lebih efektif dari pada pil viagra dalam membangkitkan aktivitas seksual tersebut.
Jel berbahan dasar laba-laba Phoneutria dinamai BZ371 terinspirasi oleh priapisme, yakni ereksi yang nyeri tetapi tidak berhubungan dengan gairah atau kepuasan seksual. Priapisme bisa terjadi pada laki-laki berbagai jenis usia.
Dalam uji klinis seorang laki-laki diberikan gigitan laba-laba. Penelitian menemukan bahwa sejumlah kecil toksin justru dapat meningkatkan hingga dua kali lipat aliran darah ke penis. Walhasil laki-laki tersebut dalam uji klinis dapat ereksi dalam waktu kurang dari 30 menit, tanpa mengalami efek samping.(***)
R24/phi/nof