'Pulang Kampung' dan Berkunjung ke Makam Sultan Syarif Kasim, ini Kesan Sandiaga Uno
RIAU24.COM - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 02, Sandiaga Uno datang berkunjung ke kampung kelahirannya, yakni Pekanbaru, Riau.
Dikabarkan, Sandi akan berkunjung di Riau selama dua hari. Salah satu lokasi yang dikunjungi oleh Sandi adalah ke makam pahlawan nasional asal Siak, Sultan Syarif Kasim II.
Dia mengatakan bahwa, Sultan Syarif Kamis II baginya adalah sosok inspirasi bagi Indonesia. Sebab, Sultan Siak tersebut telah berusaha memajukan pendidikan untuk masyarakat.
zxc1
"Ziarah ke makam pahlawan nasional asal Siak, Sultan Syarif Kasim II di Kab. Siak, Riau. Sultan Syarif Kasim II memberi banyak inspirasi pada bangsa ini. Ia berusaha memajukan pendidikan utk masyarakat melalui pendidikan yg bermutu utk menghadapi persaingan dgn Belanda waktu itu," kicau Sandiaga di akun Twitternya, Senin, 4 Maret 2019.
Dicuitannya yang lain, dia menambahkan jika ada hal yang diambil dari Sultan Syarif Kasim II tersebut. Yang dimaksud Sandi adalah dalam hal pembangunan manusia.
"Kita patut mengambil pelajaran dari Sultan Syarif Kasim II dalam hal mengutamakan pembangunan manusia. Pembangunan infrastruktur memang penting, tetapi pembangunan manusia jauh lebih penting," jelas pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 itu.
Sebagaimana diberitakan, sebelum mengunjungi makam Sultan Syarif Kasim, mengunjungi sebuah rumah yang berada dalam areal Kompleks PT Chevron Indonesia yang beralamat di Kompleks Jati nomor 120 itu.
Rumah tersebut adalah rumah dia ketika menghabiskan masa kecilnya di Rumbai, Pekanbaru, Riau. Dan rumah itu memang penuh dengan nostalgia.
zxc2
Di rumah itu, Sandi bertemu dengan pemilik rumah yang sekarang. Kedatangannya disambut langsung pemilik rumah, Yurina didampingi beberapa anggota keluarga lainnya. Pertemuan itu berjalan akrab.
"Sejak saya lahir tahun 1969 di Rumbai, saya bernostalgia di sini, bersama pemilik yang sekarang," ungkapnya kepada Riau24.com.
Sandi menuturkan, di rumah Kompleks Jati nomor 102 itulah ia dibesarkan bersama saudara-saudaranya yang lain. Ketika itu, orangtuanya masih bekerja di PT Chevron, yang dulunya bernama PT Caltex Pacific Indonesia.