Menu

Diajak Damai dan Minta Cabut Laporan Kepolisi, Sales Oppo yang Dihukum Kunyah Terasi Menolak

Muhammad Iqbal 4 Mar 2019, 17:11
ilustrasi/net
ilustrasi/net

RIAU24.COM - Pihak Oppo Indonesia menurunkan timnya untuk bertolak ke Tuban. Perusahaan smartphone itu menugaskan Regional General Manager (RGM) Surabaya Outcity Ojie, dan legal lawyer company Antony.

Kedatangan mereka tersebut bertujuan untuk menemui Gemilang Indra Yuliarti, yang merupakan seorang sales yang melaporkan supervisor dan trainernya ke polisi terkait hukuman tak manusiawi seperti mengunyah terasi yang dijatuhkan.

Saat bertemu dengan Gemilangpihak , Oppo meminta yang bersangkutan untuk mencabut laporannya ke polisi.  Sales yang mengungkap hukuman yang diduga karena melanggar hak asasi manusia (HAM) terhadap sales yang tak memenuhi target penjualan tersebut menolak permintaan itu.

Bahkan, Gemilang mengaku dua kali diajak bertemu RGM dan legal lawyer company. Pada pertemuan pertama, Gemilang menemui RGM Outcity Oppo Ojie, staf legal lawyer company Anugrah, dan pengacara perusahaan Antony.

Mereka bertemu di Cito Resto Wapo Surabaya, pada Sabtu 2 Maret 2019 lalu sekitar pukul 21.00 hingga tengah malam. ‘’Saya tolak,’’ kata Gemilang yang dilansir dari  Jawapos.com, Senin, 04 Maret 2019.

Merasa pertemuan tersebut tak membuahkan hasil, perwakilan PT World Innovative Telecommunication (WIT) kembali menemui Gemilang di rumahnya Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban, pada Ahad kemarin sekitar pukul 10.55.

Pertemuan kedua antara Gemilang dan Ojie bersama Antony itu berlangsung sekitar satu jam. ‘’Intinya membahas penyelesaikan kasus ini dengan kekeluargaan, tapi saya tidak mau,’’ tegas dia lagi.

Gemilang menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, pihak Oppo meminta dirinya untuk mencabut laporan ke polisi dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur.

Perempuan berambut panjang ini mengaku enggan mencabut laporannya ke polisi. Sebab, dia tidak ingin perjuangannya dalam memutus rantai hukuman tak lazim tersebut mentah.

"Kalau laporan di dinas tenaga kerja tidak apa damai, tapi laporan ke polres, saya tidak mau damai," demikian Gemilang