Ketika Bank Kecil Berjuang Untuk Bertahan Hidup di Tengah Persaingan Ketat di Indonesia
RIAU24.COM - Keuntungan bank kecil, yang dikenal sebagai bank Book I dan II, telah tumbuh melambat sejak 2015 karena mereka tidak dapat bersaing dengan pemberi pinjaman besar.
Menurut Statistik Perbankan Indonesia, bank-bank Book I hanya mencatat laba sebesar Rp 700 miliar (US $ 49,59 juta) tahun lalu dari Rp 116 miliar pada 2017, Rp 861 triliun pada 2016, dan Rp 1,57 triliun pada 2015. Demikian pula, keuntungan bank-bank Book II turun menjadi Rp 9,18 triliun tahun lalu dari Rp 10,28 triliun pada 2017, Rp 10,32 triliun pada 2016, dan Rp 9,94 triliun pada 2015.
Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim mengatakan pemegang saham bank kecil kemungkinan akan membantu bank mereka bertahan selama mereka dalam kondisi sehat.
"Ada banyak pemilik bank yang mempertahankan bank mereka [di tengah-tengah persaingan yang ketat]," kata Herman pada hari Minggu seperti dikutip oleh kontan.co.id, menambahkan bahwa selama bank dalam kondisi sehat mereka dapat dipertahankan.
Dia mengatakan Bank Maspion membukukan laba Rp 70,01 miliar tahun lalu atau tumbuh 2,18 persen dibandingkan dengan 2017.
Sementara itu, direktur utama Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) Sasmaya Tahuleley membenarkan bahwa persaingan antara bank kecil dan besar dalam beberapa tahun terakhir telah semakin ketat. "Otoritas Jasa Keuangan telah menyarankan [bank kecil] untuk melakukan konsolidasi," kata Sasmaya, merujuk pada kemungkinan akuisisi bank kecil oleh yang besar.