India Tolak Tunjukkan Bukti Tewaskan Militan Saat Serangan di Pakistan
RIAU24.COM - Seorang menteri utama India mengatakan pemerintah tidak akan membagikan bukti bahwa "sejumlah besar" gerilyawan tewas dalam serangan udara di Pakistan minggu ini. Hal itu disebabkan munculnya keraguan adanya korban dalam serangan udara yang memicu ketegangan dengan Pakistan.
Menteri Keuangan India Arun Jaitley, salah satu pembantu utama Perdana Menteri Narendra Modi, mengatakan tidak ada lembaga keamanan yang pernah berbagi rincian operasional.
"Ini sikap yang sangat tidak bertanggung jawab," kata Jaitley pada konferensi yang diselenggarakan oleh kelompok media India Today.
"Angkatan bersenjata harus memiliki, dan badan-badan keamanan dan intelijen kita harus memiliki, kelonggaran penuh dalam menghadapi situasi, dan jika ada yang ingin rincian operasional diumumkan kepada publik dia tentu saja tidak memahami sistem," cetusnya seperti dilansir dari Sindonews mengutip Reuters, Minggu 3 Maret 2019.
Para pejabat Angkatan Udara India sebelumnya mengatakan hal itu tergantung kepada para pemimpin politik untuk memutuskan kapan dan bagaimana merilis bukti serangan Balakot.
Jaitley menepis anggapan bahwa peningkatan ketegangan yang cepat dengan Pakistan ada hubungannya dengan politik dalam negeri India menjelang pemilihan umum yang akan diadakan Mei nanti. Lembaga survei berharap partai yang berkuasa mendapat manfaat dari semangat nasionalistis yang melanda negeri itu.
Ketegangan meningkat dengan cepat setelah aksi bom mobil bunuh diri pada 14 Februari yang menewaskan sedikitnya 40 polisi paramiliter India di Kashmir yang dikuasai India. India menuduh Pakistan menyembunyikan kelompok Islamis Jaish-e Mohammad yang mengklaim melakukan pemboman.