Menu

Inilah Sajaul Aqra, Ular Mengerikan Teman Kubur Orang yang Melalaikan Shalat

Riko 1 Mar 2019, 14:49
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Di dalam kubur yang gelap, ular Sajaul Aqra akan muncul menjumpai seorang yang saat hidupnya gemar meninggalkan shalat. Suaranya menggelegar bak halilintar, berkata kepada si pelalai shalat, “Aku diperintahkan untuk memukulmu karena kau meninggalkan shalat dari shubuh ke dzuhur, kemudian dari dzuhur ke ashar, dari ashar ke magrib, dan magrib ke ‘isya hingga shubuh.”

Sajaul Aqra pun kemudian memukul dengan keras, terus dan terus memukul hingga hari akhir kelak. Penampakan si ular sangatlah mengerikan, berukuran besar, matanya dapat memancarkan api, tangan dan kukunya terbuat dari besi, dan membawa alat pukul dari besi pula.

Hadits yang menyebutkan tentang sajaul Aqra sangatlah panjang. Disebutkan bahwasanya hadits tersebut datang dari Abu Hurairah, “Barang siapa yang menjaga dirinya untuk shalat lima waktu, maka Allah akan muliakan dirinya dengan lima perkara; Diangkat darinya kesempitan, diangkat darinya adzab kubur, diberikan kitab catatan amalnya dari arah sebelah kanan, dan ketika melintasi shirat seperti kilat menyambar, dan dimasukkan surga tanpa hisab.

Dan barang siapa meremehkan shalat, maka akan dihukum oleh Allah dengan lima belas perkara; enam siksa di dunia, tiga siksaan ketika mati, tiga siksaan ketika masuk liang kubur dan tiga siksaan ketika bertemu dengan Tuhannya (akhirat) –dan seterusnya hingga sampai pada-- Dalam kuburnya terdapat ular yang bernama Suja’ul Aqra’ yang akan menerkamnya karena menyia-nyiakan shalat. Ular itu akan menyiksanya, yang lamanya sesuai dengan waktu shalat.” (HR. Ibnu Najjar).

Sayangnya, menurut para ulama, hadits tersebut lemah riwayatnya (dhaif), bahkan palsu (maudhu). Ibnul Jauzi memasukkan hadits tersebut dalam kitabnya Al Maudhu’at yang berisi hadits-hadits maudhu (palsu). Imam As Suyuthi pula sependapat dengan Ibnul Jauzi dan menilai hadits tersebut sebagai hadits palsu yang mengatasnamakan Rasulullah.

Imam Adz Dzahabi dan Ibnu Hajar juga menyebut hadits tersebut dalam kitab mereka sebagai hadits palsu. Imam Adz Dzahabi berkata, “Yang nampak hadits ini batil di mana kemunculan hadits datang dari pemalsuan yang dilakukan oleh sebagian pengikut thariqah ash shufiyyah... Penyakitnya (cacatnya jalur hadits) ada pada Muhammad bin Ali bin Abbas Ali Abi Bakar bin Ziyaad An Naisaburiy,” (Mizanul Itidal).

Halaman: 12Lihat Semua