Menu

BNPB Sebut Wilayah Ini Berpotensi Kebakaran Lagi Pada Maret dan Juni

Muhammad Iqbal 28 Feb 2019, 19:40
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi jika Provinsi Riau akan kembali mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Maret dan Juni 2019 ini.

Terlebih lagi akibat hal tersebut menyebabkan 1.178 hekatre lahan terbakar. Rinciannya adalah Kabupaten Rohil 144 hektare, Dumai 65,5 hektare, Bengkalis 837 hektare, Meranti 20,4 hektare, Siak 30 hektare, Pekanbaru 21,51 hektare, Kampar 19 hektare, Pelalawan 3 hektare, dan Inhil 38 hektare.

“Jadi wilayah Riau itu ada dua semester, Maret akan berpotensi kebakaran lagi. Kemudian setelah itu akan terjadi lagi pada bulan Juni,” kata Deputi bidang pencegahan dan kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wisnu Widjaja yang dilansir dari Jawapos.com, Kamis, 28 Februari 2019.

zxc1

Pihaknya saat ini tengah melakukan sejumlah mitigasi berupa pemadaman dini. Hal itu dilakukan untuk mencegah kebakaran yang kemungkinan terjadi dengan skala besar.

“Pemadaman dini oleh masyarakat. Makanya kita bentuk masyarakat peduli api, desa tanggul bencana, dan sebagainya,” ujar dia. 

Kejadian karhutla di Indonesia terjadi akibat beberapa faktor alam salah satunya lantaran turunnya air tanah di lahan gambut. Sedangkan akibat ulah manusia, misalnya kecerobohan membuang puntung rokok sembarangan.
zxc2

“Kalau air tanah di lahan gambut sudah turun di bawah 40 cm, kemudian ada masyarakat yang tak sengaja membuang puntung rokok di situ, maka terjadilah kebakaran. Jadi kalau lahan gambutnya kering ya mudah terbakar,” jelas Wisnu.

Disisi lain, BNPB juga mencatat peta sebaran titik panas di Riau per Februari yaitu 94 titik panas. Untuk itu, pihaknya mengingatkan masyarakat agar bersama-sama melakukan pemadaman dini.

“Jadi dengan peta titik panas ini, kita harus siap mencegah terjadinya kebakaran di bulan Maret dan Juni. Jangan sampai seperti tahun 2015, cuaca begitu esktrem sekali, tiga bulan tidak ada hujan sehingga berpotensi lahan hutan terbakar,” tutupnya.