Grab dan Gojek Perang Tarif, Pakar : Ini Tidak Layak Untuk Dunia Industri
RIAU24.COM - Seorang pakar ekonomi industri memandang bahwa perang tarif tanpa henti yang berkelanjutan antara dua penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi utama, Grab dan Gojek berpotensi mengancam kelayakan industri bisnis digital.
“Kondisi saat ini sudah tidak sehat untuk industri layanan transportasi berbasis digital. Mereka harus sadar bahwa cepat atau lambat [persaingan] akan mengancam keberlanjutan industri,” kata pakar ekonomi industri Universitas Padjajaran Maman Abdurahman pada hari Rabu, 27 Februari 2019.
Dia berpendapat bahwa pelaku utama industri harus bersaing dengan cara yang lebih sehat melalui inovasi dan peningkatan kualitas layanan konsumen. Dengan cara ini, katanya, konsumen akan mendapatkan manfaat nyata dari kemampuan perusahaan.
"Perusahaan aplikasi yang kurang inovasi pasti akan bergantung pada kemampuan keuangannya untuk menciptakan perang tarif," kata Maman.
Maman mengakui bahwa perang tarif antara Grab dan Gojek secara ekonomi kuat dalam jangka pendek, tetapi mengingatkan bahwa hal itu tidak akan berlangsung selamanya dan berpotensi dapat menciptakan pemain dominan tunggal yang akan mengendalikan pasar.
R24/DEV