Desa Petapahan Kuansing Diterjang Banjir Bandang, Ratusan Rumah Terendam, 10 Rumah Hanyut
RIAU24.COM - TELUK KUANTAN - Banjir Bandang kembali melanda Sungai Petapahan Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Rabu (27/2) pagi sekitar pukul 06.OO WIB, akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Kuansing sekitar pukul 02.00 WIB.
Banjir bandang yang terjadi di Sungai Petapahan Guntor ini merendam ratusan rumah dan kedai, dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
Meluapnya Sungai Petapahan ini merupakan kali kedua terjadi selama Tahun 2019. Namun banjir di Sungai Petapahan ini merupakan paling parah terjadi, dengan ketinggian air mencapai lebih 2 meter, bahkan air tergenang di atas jembatan Petapahan.
"Ini banjir yang paling parah terjadi, selama banjir bandang di Sungai Petapahan," ungkap salah satu arga Desa Petapahan Gunung Toar, Atay (57) di sela sela lokasi banjir di Sungai Petapahan, Rabu (27/2).
Dahsyatnya banjir bandang Sungai Petapahan ini, bukan hanya merendam ratusan rumah dan kedai penduduk, akan tetapi juga menghantam tebing Jembatan Sungai Petapahan, yang runtuh sepanjang 20 meter.
"Pangkal dan pagar tembok Surau Nurul Huda Desa Petapahan juga runtuh, dan jebol ke badan jalan sekitar dua meter, dengan panjang 20 meter lebih," ujarnya.
Menurutnya, banjir bandang ini bukan hanya merendam ratusan rumah, akan tetapi juga menghanyutkan sekitar sepuluh kedai lontong.
"Selain kedai juga ada rumah warga bernama Salui juga hanyut, ada sekitar 10 buah rumah hanyut dibawa air Sungai Petapahan ini," terangnya.
Akibat runtuhnya tebing dan penahan jembatan Petapahan, membuat antrean ratusan kendaraan yang mencapai 2 Kilometer. Sebab untuk melewati jembatan itu harus antrean satu persatu.
Kemudian soal bantuan, memang belum terlihat, dan baru datang dari SDN Pulau Rumput Gunung Toar, yang diantar langsung Kepala Sekolah dan Majlis guru," Ujar warga lainnya Yurizal.(***)
R24/phi