Menu

Ratusan Satgas Karhutla Masih Berjibaku Padamkan Karhutla di Pulau Rupat

R24/pno 26 Feb 2019, 10:15
Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Karhutla di Pulau Rupat/ist
Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Karhutla di Pulau Rupat/ist

RIAU24.COM -  DUMAI – Ratusan personel dari Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Huran dan Lahan (Karhutla) dan Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berjibaku memadamkan api yang membakar hutan dan lahan di Jalan Kampung Baru, RT 15, RW 05, Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Senin (25/2/2019).

Kebakaran terjadi di atas lahan seluas 100 hektare. Api berhasil dijinakkan oleh tim gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, Masyarakat Peduli Api (MPA) serta dibantu masyarakat setempat dengan menggunakan mesin pompa air dan peralatan seadanya. Setelah api Padam tim melakukan pendinginan guna memastikan api benar-benar padam.

"Ada sekitar 500 personel gabungan Polri, TNI, Manggala Agni, BPBD, MPA dan masyarakat setempat yang terus berupaya melakukan pemadaman serta pendinginan di wilayah Karhutla," ungkap Kasi Ops KOREM 031/Wirabima, Kol (Inf) P. Sitorus didampingi  Komandan Distrik Militer (Dandim) 0303/Bengkalis, Letkol (Inf) Timmy Prasetya Harmianto, Dandim 0320/Dumai, Letkol (Inf) Horas Sitinjak, Senin kemarin di lokasi kejadian.

Menurutnya, Kondisi terakhir api sudah padam, namun masih menyisakan asap di beberapa titik pada permukaan lahan terbakar. Untuk itu, tim saat ini terus melakukan pendinginan guna memastikan api benar-benar padam.

“ Tim juga berupaya membuat sekat, agar api tidak merambat ke lahan sekitar. Pembuatan sekat menggunakan alat berat berupa ekskavator untuk mencegah meluasnya Karhutla, khususnya di Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis,” imbuhnya.

Personil gabungan dibantu 100 prajurit Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang ditugaskan atau BKO (bawah kendali operasi) dalam pencegahan Karhutla di Pulau Rupat. Dalam proses pendinginan, tim di bagi dua. Satu tim di Kelurahan Pergam dan satu tim lagi di Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat.

Hari ini (Selasa,red) merupakan hari ke 15 bagi tim Satgas Karhutla berjibaku memadamkan api dan melakukan pendinginan. Pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Rupat membutuhkan waktu cukup lama, karena terjadi pada tanah gambut yang memang sulit dipadamkan, bahkan setelah padam api dapat muncul kembali.

Terkait kendala dilapangan, Kol (Inf) P. Sitorus menambahkan bahwa sumber air saat ini menjadi kendala bagi tim gabungan untuk memadamkan api. Selain itu, lokasi kebakaran berada jauh didalam hutan, jaraknya bisa mencapai 1 kilometer. Sumber air sulit ditemukan, sehingga butuh selang panjang untuk menarik air dari sumbernya sampai ke lokasi kebakaran.

“ Kami juga menyediakan kantung-kantung air kapasitas 2 sampai 4 ton dibeberapa titik rawan munculnya api baru,” terangnya seraya menyebutkan jarak pandang dilokasi kebakaran hanya 7 meter menyulitkan tim untuk memadamkan api, karena kepulan asap yang begitu tebal. Namun tim dilapangkan tidak pernah menyerah, mereka terus berjuang memadamkan api.

Terakhir Ia meminta doa seluruh masyarakat Indonesia agar di Pulau Rupat ini diturunkan hujan.

Sementara, Dandim 0303/Bengkalis, Letkol (Inf) Timmy Prasetya Harmianto menambahkan, saat ini pihaknya tinggal melakukan penyekatan saja, karena kalau melakukan pemadaman hingga ke dalam sangat tidak efektif.

“Sehingga yang saya lakukan sekarang hanya menyekat. Jadi, perbatasan antara yang sudah terbakar dan belum terbakar kita basahi, sebasah – basahnya agar api tidak merembet dan kami juga sudah berkoordinasi untuk mendatangkan alat berat (Eskavator) untuk membuat sekat bakar, sehingga itu juga nanti mengurangi lompatan – lompatan api, mudah-mudahan angin tidak berhembus kencang sehingga api bisa dikendalikan,” tutup Timmy.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini kebakaran lahan gambut di Kecamatan Rupat masih terus diatasi. Titik api tersebar di Kelurahan Terkul, Kelurahan Pergam, Desa Sri Tanjung, Desa Teluk Lecah dan Desa Kebumen. Luas lahan yang terbakar sekitar 700 hektar. Sementara dampak dari karhutla, wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini, diselimuti kabut asap tebal termasuk daerah sekitarnya, seperti Kota Dumai.(***)


R24/dika