RIAU24.COM -  Senin 25 Februari 2019, Gubernur baru Riau, Syamsuar beserta Wakilnya Edy Natar sudah memulai tugasnya. Menurut pengamat politik, Dr Jupendri MSi ada berbagai tantangan yang akan dihadapi Syamsuar-Edy Natar. 

"Berdasarkan realitas, ada tiga permasalahan yang menjadi pembicaraan publik di Riau yaitu korupsi, pertumbuhan ekonomi dan komunikasi publik. Pertama permasalahan Korupsi, kejadian yang menimpa beberapa Gubernur sebelumnya, Bupati, para legislator dan beberapa aparatur pemerintahan di Provinsi Riau, menyebabkan publik menginginkan adanya perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik," sebut Dr Jupendri kepada Riau24.com.

Sehingga Gubernur baru hendaknya menyampaikan kepada publik komitmennya tidak akan ada aparatur pemerintahan  yang akan 'berurusan' dengan KPK atau penegak hukum lainnya. 

Kedua pertumbuhan ekonomi, dimana Riau masih terendah di Sumatera. Kondisi ini menyebabkan tingkat kemiskinan sudah mencapai 7,21%, tingkat pengangguran sekitar 6,2%. "Oleh karenanya, Gubernur baru hendaknya menyampaikan kepada publik, komitmennya mengatasi permasalahan tersebut seperti akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi semisal 1-2 persen pada tahun pertama kepemimpinannya," sebut mantan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UMRI ini. 

Ketiga, komunikasi publik pemerintah kepada masyarakat, dan ini tidak hanya menginformasikan kebijakan dan program yang akan dan sedang dilaksanakan, namun yang terpenting prilaku pemerintah dapat menjadi tauladan bagi masyarakat.

"Penyampaian komitmen mengenai tiga permasalahan tersebut, memberikan kepastian kepada publik bahwa janji mewujudkan 'Riau lebih baik' akan terealisasi. Hal ini akan dapat menumbuhkan tingkat partisipasi masyarakat dalam mendukung kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru dilantik ini. Semoga Riau akan lebih baik," katanya.