Pompeo Remehkan Ancaman Kosong Putin Arahkan Rudal Rusia ke AS
RIAU24.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Pompeo anggap remeh soal ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan manargetkan Amerika Serikat jika nekat menempatkan rudal baru di Eropa. Ancaman itu dibuat setelah Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) 1987 runtuh.
Dalam pidatonya pekan lalu, Putin memperingatkan AS agar tidak menempatkan rudal baru di Eropa setelah runtuhnya Perjanjian penting era Perang Dingin tersebut. Dia mengatakan, jika itu dilakukan Washington, Rusia akan menanggapi dengan mengerahkan senjata yang menargetkan "pusat pengambilan keputusan".
Namun dalam sebuah wawancara dengan CNN, Pompeo mengatakan bahwa komentar Putin merupakan ancaman kosong. Menurutnya, pemimpin Rusia itu berusaha mengalihkan perhatian dari pelanggaran Moskow terhadap Perjanjian INF.
"Rusia melanggar perjanjian itu...Sekarang saatnya mencari cara untuk maju dan menghasilkan sesuatu, di mana Rusia akan benar-benar menerima,"ujar Pompeo.
"Gebrakannya ditujukan untuk mencoba meyakinkan dunia, untuk mendorong perselisihan antara Amerika Serikat dan Eropa ketika semua orang berada di dalamnya,"katanya. Senin 25 Februari 2019.
"Orang Eropa sepenuhnya mendukung keputusan kami, dan kami akan bergerak maju bersama dalam memastikan keamanan rakyat Amerika Serikat,"sambung Pompeo.
AS mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka menarik diri dari Perjanjian INF 1987. Alasannya, Rusia telah melanggar perjanjian selama beberapa tahun dengan mengerahkan sistem rudal baru.
Sementara itu, Rusia menegaskan sistem rudal barunya sesuai dengan Perjanjian INF. Moskow juga akan mengikuti langkah Washington dengan keluar dari Perjanjian INF.
Sumber: Sindonews