Warga Riau Mulai Diserang Flu Singapura, Ini Tanda-tanda Tertularnya
RIAU24.COM - Rabu 20 Februari, Beberapa warga Provinsi Riau yang berada di Kabupaten Kepulauan Meranti mulai terjangkit Penyakit Hand, Foot and Mouth Disiase (HFMD) atau disebut juga Flu Singapura. Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan (Diskes) Kepulauan Meranti, Riau, Muhammad Fakhri.
Selama 2019 ini sebanyak dua orang warga Kepulauan Meranti terjangkit Flu Singapura. Meski Flu Singapura tidak mematikan, namun tetap harus diwaspadai mengingat mudah menular, terutama pada anak-anak.
Dilansir dari laman Hallosehat, Flu Singapura ini menyebar lewat virus dan bayi serta anak-anak paling rawan terkena flu Singapura. Ciri-ciri Flu Singapura pada bayi dan anak awalnya ditandai dengan gejala flu umum.
Seperti badan si anak tiba-tiba lemas/tidak enak badan, mengeluh sakit tenggorokan, juga demam ringan sampai 39 derajat celcius. Setelah itu satu atau dua hari dapat muncul ciri-ciri lain, yakni mulai muncul ruam kemerahan di dalam atau sekitar mulut (pipi dalam, lidah, gusi), di telapak tangan dan kaki, juga bokong.
Ruam kemerahan ini yang paling khas ciri-ciri flu Singapura pada anak. Biasanya ruam ciri-ciri Flu Singapura tidak gatal. Mulanya ruam ini muncul sebagai bentol merah, kecil, datar, yang berubah menjadi bintil atau sariawan yang berisi cairan.
Bentol-bentol itu bisa pecah kemudian mengelupas membuat luka lecet yang sakit dengan dasar kemerahan. Luka dan lecet biasanya hilang dalam seminggu atau lebih.
Untuk itu perlu dikenali betul ciri-ciri flu Singapura pada bayi atau anak. Terutama saat anak ogah makan atau minum, sambil mengeluh sakit tenggorokan.
Ciri-ciri flu Singapura juga bisa seperti nyeri otot atau gejala flu klasik lainnya seperti mudah marah atau gelisah. Saat tidur juga lebih sering atau lama dari biasanya, mulai meneteskan air liur (karena sakit saat menelan).
Dalam beberapa kasus waktu untuk memperlihatkan ciri-ciri flu Singapura bisa 3 atau 6 hari. Tetapi terkadang ada juga anak tidak menunjukkan ciri-ciri flu Singapura sama sekali.
Orangtua bisa saja salah mengira bintil atau ruam pada anak hanya sariawan biasa, sehingga menyepelekannya. Nah, disini perlu kepekaan orangtua untuk segera mengambil langkah awal bisa dengan membawa dokter umum atau puskesmas terdekat.