Ini Bedanya Antara Jin, Iblis dan Setan
RIAU24.COM - Mempercayai sesuatu yang gaib, adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim beriman. Di antara sekian banyak makhluk gaib, ada yang baik dan ada juga yang bisa menjadi musuh bagi manusia. Bagi orang beriman, iblis dan setan merupakan musuh yang nyata (QS Yasin [36]: 60).
Namun bagaimana seorang mukmin bisa membedakan antara jin, iblis dan setan? Dilansir dari republika.co. id, hal-hal berikut setidaknya bisa memberikan gambaran tentang perbedaan ketiga makhluk halus tersebut.
1. Jin. Makhluk halus ini adalah satu bangsa seperti halnya bangsa manusia. Kendati iblis berasal dari golongan jin, namun tidak seluruh jin menyesatkan. Ada pula jin yang saleh dan beriman. Jadi, makhluk berakal dari bangsa jin dan manusia, sama-sama berpotensi untuk bisa menjadi setan.
Berdasarkan riwayat al-Baihaqi dari Tsa’labah al-Khasyani, Rasulullah pernah memberikan spesifikasi bangsa Jin.
“Jin terdiri atas tiga jenis. Ada yang bersayap, mereka terbang di udara. Ada yang berupa ular dan anjing. Ada pula jin yang menempati (suatu tempat) dan berjalan (seperti manusia).”
Allah telah menciptakan jin terlebih dahulu sebelum menciptakan Adam yang menjadi manusia pertama (QS al-Hijr [15]: 27).
Selain itu, ada pula yang menyebutkan jenis jin yang disebut al-Ghilan yang mampu berubah berbagai rupa dan bentuk. Kaum cendekiawan dan bangsawan dari golongan jin disebut dengan ifrit. Kaum ini dikenal pula dengan kecerdikan dan kekuatannya. (QS an-Naml [27]: 39).
2. Iblis, dalam epistimologi bahasa Arab diambil dari kata balasa yang artinya tidak mempunyai kebaikan sedikit pun (man la khaira ‘indahu). Sebagian pakar bahasa Arab ada pula yang mengatakan diambil dari kata ablasa yang berarti putus asa. Hal ini dimaksudkan karena iblis telah berputus asa dari rahmat Allah.
Menurut riwayat, dahulu iblis bernama Naail atau sebagian riwayat mengatakan Azazil. Setelah dikutuk Allah, ia dipanggil dengan nama iblis.
Jadi, iblis merupakan nama sesosok makhluk. Ia adalah nenek moyang dari bangsa jin, sebagaimana Adam merupakan nenek moyang umat manusia. Seperti jin yang lain, iblis diciptakan Allah dari nyala api (QS al-A’raaf [7]: 12).
Dahulu, makhluk yang sebelumnya bernama Naail atau Azazil ini sebenarnya makhluk yang paling saleh di antara para malaikat. Ia kemudian disebut iblis Setelah dilaknat dan diusir dari surga karena membangkang kepada Allah ketika diperintahkan sujud kepada Adam (QS al-Baqarah [2]: 34).
Ia berdoa agar dipanjangkan umur untuk bisa menyesatkan manusia. Jadi, hingga saat ini iblis masih terus ada bersama anak keturunannya untuk menyesatkan umat manusia.
3. Setan
Adapun setan merupakan sifat dari iblis. Setan bukanlah makhluk, melainkan sifat. Sama halnya dengan kata munafik atau fasik. Jadi, sebutan setan tidak hanya berasal dari golongan jin, tetapi juga dari golongan manusia.
Jadi, manusia bisa disebut setan jika ia menjauhkan orang dari Allah. Setan merupakan sebuah entitas dan laqab (gelar) yang memiliki makna pembangkang atau penentang. Setan dimaknai pula sebagai penyebar fitnah dan menyesatkan. ***
Sumber: Dialog Jumat Republika