Masih Parah, Jerebu Beterbangan di Seluruh Penjuru Kota Dumai
RIAU24.COM - DUMAI- Hingga hari ini Jumat 15 Februari 2019, kondisi Kota Dumai masih parah karena berselimutkan kabut asap, buntut dari kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi. Hal ini mengakibatkan udara di kota pelabuhan ini masih berada dalam kategori tidak sehat.
Kabut asap juga membuat jarak pandang jadi sangat terbatas. Selain itu, udara di Kota Dumai juga dipenuhi dengan jerebu, atau debu sisa pembakaran lahan. Jerebu tersebut beterbangan di mana-mana di hampir seluruh penjuru kota. Tak ayal, kondisi ini pun jadi keluhan warga.
Kondisi itu dibenarkan Agus Suprayitno, warga Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur. Menurutnya, sejak subuh tadi, kabut asap masih sangat terasa. Tidak hanya mengganggu pernapasan, pandangan mata juga jadi terasa pedih.
"Bahkan waktu saya pergi mengantar anak sekolah kabut asap masih tebal, mata terasa pedih, jarak pandang memang masih sebatas 300 meter," terangnya, kepada Riau24.com.
Ditambahkannya, dengan maraknya kabut asap saat ini, membuat anaknya mengalmai batuk-batuk disertai demam. Kondisi yang sama juga menimpa anak-anak lain yang tinggal di kawasan tempatnya menetap.
Sementara itu, Eci, Warga Kelurahan Jaya Mukti Dumai juga mengelukan jerebu yang masih beterbangan di Kota Dumai. Menurutnya, hal ini tentu sangat dikhawatirkan karena bisa berdampak pada terganggunya kesehatan.
Masih banyaknya jerebu yang betebangan itu, bisa dilihat secara kasat mata. "Mobil saya parkir di garasi semi terbuka. Kalau ditinggal dua jam saja, pasti sudah dipenuhi jerebu di atasnya," keluhnya.
Meskipun kondisi berkabut asap, sejauh ini belum mengganggu aktivitas masyarakat, yang dikabarkan mengalami gangguan berat. Selain itu, sejauh ini belum ada sekolah yang meliburkan siswanya meski kondisi udara Kota Dumai tak pernah beranjak dari kategori tak sehat sejak dua hari belakangan ini.
R24/phi