Pengusaha Walet Abaikan Imbauan Camat, Kaset Pemanggil Walet Tetap Dihidupkan Saat Jam Sekolah
"Yang jelas kami sudah lihat langsung dan akan laporkan kepada Camat," ujarnya.
Lurah Selatpanjang Selatan tersebut mengaku juga akan berupaya mengajak paguyuban, dan organisasi kemasyarakatan untuk bisa duduk bersama. Sehingga bisa dibahas dan dicarikan solusi terbaik.
"Seharusnya saat jam sekolah mereka bisa mematikan sementara sampai proses belajar mengajar selesai pada sore hari. Apalagi pada pagi hari burung walet yang dipanggil juga sedang keluar mencari makan, dan akan kembali kesarang saat sore hari. Jadi kalau jadwalnya diatur dengan baik, maka tidak akan merugikan pengusaha sendiri," katanya.
Tidak hanya di SMPN 5 tersebut. Heri mengaku salah satu sekolah swasta milik Tionghoa di Selatpanjang juga sudah ada yang mengeluhkan suara bising dari sarang burug walet kepadanya.
"Artinya pengusaha seperti tidak peduli terhadap kualitas pendidikan yang akan diterima masyarakat dan anak-anak mereka. Bagaimana anak-anak kita mau belajar baik dan penuh konsentrasi, jika belajar dengan suasana ribut dan bising," pungkasnya.(***)