Menu

Usai Pernyataan Jokowi, Pihak Rusia Terima Banyak Komentar Negatif

Siswandi 13 Feb 2019, 23:37
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva.

RIAU24.COM -  Pernyataan calon presiden petahana Jokowi, yang menyebutkan lawan politiknya menggunakan 'propaganda Rusia' dalam kampanyenya, ternyata berbuntut tak sedap.

Seperti dituturkan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, pihaknya menerima banyak komentar negatif setelah pernyataan Jokowi tersebut beredar luas.

"Setelah istilah ini digunakan, kami menerima banyak komentar yang cukup negatif di Twitter dan (akun) media sosial kami, karena orang-orang mengira Rusia ikut campur urusan dalam negeri Indonesia," ungkapnya, saat konferesi pers di kediamannya di Jakarta, Rabu 13 Februari 2019.

Karena itu, Kedubes Rusia memilih menyampaikan pernyataan melalui akun Twitter @RusEmbJakarta pada 4 Februari 2019 untuk menanggapi komentar-komentar tersebut.

Dilansir antara, Lyudmila menegaskan, negaranya tidak akan ikut campur dalam proses Pemilu di Indonesia.

"Kami juga melihat bahwa penggunaan istilah 'propaganda Rusia' tidak tepat, karena itu salah. Istilah tersebut tidak didasarkan pada kenyataan, melainkan hanya hoaks, saya rasa," tutur Lyudmila.

Di sisi lain, ia juga memahami masa kampanye sebelum Pemilu sering menjadi situasi yang sulit, di mana berbagai hal bisa menjadi isu. Tidak hanya di Indonesia, kondisi serupa menurutnya juga terjadi di negara lain.

Dilansir republika.co.id, Presiden Jokowi telah mengklarifikasi ungkapan tersebut. Menurutnya, ungkapan tersebut tidak mengarah kepada negara Rusia, melainkan terminologi dari artikel lembaga konsultasi politik AS, Rand Corporation.

Menurut Jokowi, istilah 'propaganda Rusia' untuk mengacu pada semburan kebohongan, dusta, dan hoaks yang bisa menyebabkan ketidakpastian. Selain itu, Jokowijuga menegaskan hal itu tidak memengaruhi hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Rusia. ***