Menu

Luhut Tuding Prabowo Bohong Soal ini, Partai Koalisi: Mau Bukti, Kami Kirimkan

M. Iqbal 10 Feb 2019, 15:47
Wasekjen PAN, Faldo Maldini
Wasekjen PAN, Faldo Maldini

RIAU24.COM - Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto menyebutkan bahwa ada kebocoran anggaran negara sebesar Rp 500 triliun per tahun pada masa pemerintahan Joko Widodo.

Kemudian Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menanggapi hal tersebut. Dia mengatakan bahwa pernyataan Prabowo disebutnya bohong dan dia menantang Prabowo untuk membuktikan pernyataannya itu.

Menanggapi pernyataan Luhut, Partai koalisi Prabowo-Sandi, Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan bahwa pernyataan Luhut tersebut keliru sebagai penyelenggara negara.
zxc1

"Berlebihan? Malah saya rasa itu kurang banyak dengan apa yang KPK bilang, sampai 40 persen. Tetapi, kalau Pak Luhut kan bilangnya ada tapi tak sebesar itu, jadi tidak perlu terlalu dipikirkan. Pandangan ini keliru sebagai penyelenggara negara. Serupiah pun yang bocor, itu hak warga negara. Ada perbaikan sekolah di situ, ada tambahan alat cuci darah di situ, jadi harus diperjuangkan," jelas Wasekjen PAN Faldo Maldini yang dilansir dari Sabtu, 9 Februari 2019.

Faldo menilai, ada yang berbeda dengan pernyataan Luhut kali ini. Kata dia, sikap Luhut menanggapi hal tersebut terlihat janggal dari yang sebelumnya selalu keras membela petahana.

"Tetapi, saya merasa ada yang berbeda dengan sikap Pak Luhut dalam isu ini. Biasanya, beliau kan kenceng bela petahana. 'Yang berani sentuh petahana, hadapi saya!' atau 'Saya bongkar dosanya!', tetapi kok ini agak lunak, cuma bilang jangan berlebihan, buktikan saja. Pernyataannya bukan Pak Luhut banget sih, malah itu bikin saya bertanya-tanya, sepertinya ada yang janggal," tuturnya.

Faldo yang juga Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu juga berniat mengirimkan buku 'Paradoks Indonesia' yang ditulis Prabowo. Kata dia, Luhut bisa mencari bukti-bukti dari pernyataan Prabowo di buku itu.

zxc2

"Kalau Pak Luhut mau cari bukti, nanti kami kirimkan buku 'Paradoks Indonesia' karya Letjen (Purn) Prabowo Subianto ke kantor Bapak. Di situ, ada semua penjelasan dengan bukti-bukti yang konkret. Mau ke alamat kantor yang mana? Kabari saja, ke kementerian atau ke kantor Toba Tambang, dua-duanya juga oke," kata Faldo.

Dia menambahkan, Luhut sebenarnya paham dengan yang dikatakan oleh Prabowo. Maka itu, jika Prabowo-Sandi nanti terpilih, pihaknya tak akan mengabaikan kebocoran seperti pemerintah yang sekarang.

"Saya rasa Pak Luhut paham apa yang dimaksud oleh Pak Prabowo, tetapi beliau sedang kerja, jadi kita maklumi saja. Bila Prabowo-Sandi terpilih, kebocoran ini akan diurus, seberapa pun jumlahnya, sesedikit apa pun itu. Kami tidak akan abai seperti pemerintahan hari ini," tutup Faldo.