Menu

Aneh, Supaya Bisa Dipenjara Lagi, Kakek Ini Sengaja Merampok Bank

Siswandi 6 Feb 2019, 16:50
William J Gallagher yang sengaja merampok bank agar bisa kembali dipenjara. Foto: int
William J Gallagher yang sengaja merampok bank agar bisa kembali dipenjara. Foto: int

RIAU24.COM -  Apa yang dilakukan William J Gallagher, warga Amerika Serikat ini sungguh di luar dugaan. Setelah menghabiskan waktu selama 20 tahun dalam penjara, membuat ia merasa tak bisa lagi berbaur dengan masyarakat sebagai seorang yang bebas.

Ia akhirnya memilih jalan pintas, dengan merampok Bank Chase di Milwaukee. Namun yang membuat kaget, adalah tujuannya melakukan aksi kejahatan tersebut. Bukannya ingin mendapat uang besar dalam waktu singkat, ternyata ia sengaja melakukan aksi itu agar bisa dipenjara kembali.

Seperti diwartakan Oddity Central, Selasa 5 Februari 2019 waktu setempat, Gallagher diketahui adalah mantan narapidana yang baru enam bulan dibebaskan dari penjara. Selama 20 tahun, ia menjalani masa hukuman karena terlibat kasus percobaan pembunuhan di New Jersey.

Sebelum melakukan aksi perampokan tersebut, Gallagher diketahui berangkat naik kereta dari Chicago. Sesampainya di Milwauke, ia pun melakukan aksi perampokan bank tersebut.

Namun bukannya mengambil uang dalam jumlah besar, sang kakek berusia 68 tahun itu malah meminta uang sebesar 100 dollar AS atau setara Rp1,3 juta kepada petugas bank.

Setelah itu, ia meminta petugas bank menelepon polisi. Selanjutnya, ia dengan tenang menunggu kedatangan aparat penegak hukum setempat untuk meringkusnya.

Terungkap di Sidang
Belakangan, niat Gallagher melakukan aksi perampokan itu, baru terungkap setelah ia disidang. Namun pengakuannya itu sungguh mengejutkan. Dalam persidangan, Gallagher mengaku sengaja melakukan perampokan itu, dengan harapan bisa ditahan di penjara Wisconsin. Sebab, ia mendengar kabar bahwa penjara itu adalah yang terbaik di AS. Informasi itu ia terima dari rekannya sesama mantan narapidana.

Selain itu, sang kakek juga mengaku tidak bisa lagi menyesuaikan diri dengan kehidupan luar, setelah menghabiskan hampir seperempat hidupnya dari balik jeruji besi.

"Kepada saya, napi 72 tahun itu mengatakan sudah sering keluar masuk penjara, dan memuji Wisconsin karena makanannya enak," ujar Gallagher di pengadilan.

Alasan lainnya, Gallagher ingin dipenjara di Wisconsin karena fasilitas kesehatan bagi para napi di penjara itu, tergolong besar.

Ketika masih dipenjara di New Jersey, Gallagher sempat menjalani perawatan kanker di punggung. Ketika itu, dokter menemukan tiga kelenjar getah bening di perut.

Pengakuan apa adanya itu, tak ayal membuat hakim David Hansher yang menangani kasus itu menjadi bingung.

Sang hakim kemudian bertanya, apakah Gallagher pernah menonton film Shawshank Redemption, tentang kisah karakter bernama Brooks Hatlen. Dalam film itu diceritakan, Hatlen adalah seorang pustakawan yang dipenjara. Tak lama setelah dibebaskan, ia melakukan bunuh diri karena merasa tak bisa lagi berbaur dengan masyarakat.

Menanggapi pertanyaan itu, Gallagher mengakui karakter Hatlen itu mirip dengan dirinya. Yang berbeda adalah, dia sama sekali tidak berpikir untuk mengakhiri hidup.

Jawaban Gallagher tidak saja mengejutkan Hansher, tetapi juga jaksa penuntut James Griffin hingga pengacara Gallagher, Charles Roozen.

Roozen mengaku bingung karena kliennya meminta supaya dihukum 10 tahun penjara. Dia pun mengaku bakal menghormati permintaan Gallagher. "Sangat disayangkan terdapat kisah seorang pria merampok bank supaya bisa mendapatkan fasilitas kesehatan," tutur Griffin, dilansir kompas Rabu 6 Februari 2019.

Hakim Hansher kemudian memutuskan menunda vonis terhadap Gallagher hingga penyelidikan selesai dilakukan. Rencananya, vonis terhadap sang kakek akan dilakukan pada 13 Februari 2019 mendatang. ***