Menu

Sering Didominasi Dengan Warna Merah Saat Imlek, Ternyata ini Makna Dibaliknya

Muhammad Iqbal 5 Feb 2019, 12:00
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Hari ini masyarakat Tionghoa merayakan hari raya Imlek. Biasanya, saat perayaan Imlek berlangsung, sering ditemui dan didominasi dengan warna merah. Baik itu dekorasi hingga pakaian yang dikenakan.

Lalu, apa sih arti dari warna merah dalam perayaan Imlek? Dilansir dari Liputan6.com, Selasa, 05 Februari 2019, bagi masyarakat Tionghoa, merah merupakan warna keberuntungan.

Kesukaan mereka menggunakan warna merah bisa dilacak sampai keturunan Kaisar Yan yang memuja api. Dalam buku Chinese Auspicious Culture  terbitan Elex Media Komputindo dijelaskan bahwa api merupakan pembawa cahaya, nasib baik dan sumber hidup bagi manusia.
zxc1

Maka dari itu, warna api itu merah, orang suci yang menciptakan batu api dan menghasilkan api dinamakan Kaisar Panas. Karena warna merah juga dikenal dengan chi, orang suci ini juga dikenal sebagai Kaisar Merah.

Disamping itu, bangsa China Kuno juga menganggap bahwa api merupakan inkarnasi Dewa Api dan Dewa Matahari. Maka mereka memuja warna merah.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa asal warna merah sebagai warna keberuntungan karena legenda Nian, yang merupakam hewan buas dalam mitologi China yang muncul di akhir tahun dan mengganggu keselamatan. Dan hal itu diketahui Langit, dewa yang dikirim ke dunia fana untuk selamatkan rakyat.

Kemudian, langit memerintahkan masyarakat memakai pakaian merah dan menyalakan petasan merah, karena Nian takut dengan warna merah. Hal itu berhasil dan menjadi tradisi sampai saat ini.

Makanya, masyarakat China banyak menghias rumahnya dengan warna merah untuk menghindari roh jahat dan bernasib baik.
zxc2

Hiasan berwarna merah ini tak hanya muncul ketika perayaan Imlek saja, tapi juga dalam acara ulang tahun maupun pernikahan. Hiasan-hiasan itu seperti lampion merah, angpao merah, dan pakaian serta pernak-pernik merah.

Tak hanya merah, kuning juga identik saat perayaan Imlek. Kuning dianggap sebagai warna tanah.