Menu

Pernah Tantang Muhammad Ali Saat Laga di Jakarta, Kini Mantan Petinju Tua Ini Hidup Dalam Kemiskinan

Siswandi 5 Feb 2019, 00:33
Momen saat Rudie Lubbers menantang Muhammad Ali dalam laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 20 Oktober 1973 lalu.
Momen saat Rudie Lubbers menantang Muhammad Ali dalam laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 20 Oktober 1973 lalu.

RIAU24.COM -  

Mungkin tidak banyak yang tahu tentang jati diri mantan petinju kelas berat asal Belanda, Rudie Lubbers. Pada 46 tahun lalu, namanya sempat tenar di dunia tinju internasional, karena pernah bertarung melawan mantan juara dunia, Muhammad Ali.

Namun siapa nyana, pria yang kini berusia 73 tahun tersebut, saat ini hidup dalam kemiskinan di Bulgaria.

Nama Lubbers menjadi sorotan dunia olahraga, saat tampil melawan Muhammad Ali dalam laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 20 Oktober 1973 lalu. Ketika itu, Ali berhasil mengalahkan Lubbers dengan kemenangan angka mutlak setelah bertarung selama 12 ronde. Dari laga itu, Lubbers menerima bayaran sebesar US$125 ribu. Angka itu setara dengan Rp1,7 miliar jika dikonversi pada masa kini.

Dilansir Reuters, Senin 4 Februari 2019 kemarin, Lubbers dan kekasihnya bernama Ria, hidup dalam kemiskinan di Bulgaria selama dua bulan terakhir. Di tengah cuaca yang sangat dingin, mereka berdua tinggal dalam sebuah mobil van yang rusak. Hidup mereka hanya didampingi beberapa anjing liar.

Masyarakat setempat kadang memberikan makanan dan pakaian kepada Lubbers dan Ria untuk membantu mereka bertahan hidup dalam suhu yang ekstrem.

Akibat kondisi itu, kondisi Ria memburuk sehingga harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis pada Jumat (1/2/2019) lalu. Lubbers mengatakan kondisi Ria saat ini perlahan membaik, namun tetap harus berada di rumah sakit untuk beberapa hari ke depan.

"Di Bulgaria, mustahil bisa hidup dalam sebuah rumah dengan banyak anjing. Anda bisa memiliki tiga atau empat ekor anjing, tapi kami sekarang memiliki 16 anjing," ungkapnya, yang dilansir cnnindonesia.com.

"Saya bisa saja hidup normal, tapi saya tidak tahu apakah saya bisa tinggal di rumah. Saya lebih suka berkemah," katanya menambahkan.

Kehidupan Lubbers yang sempat ditayangkan televisi, membuat masyarakat Belanda kaget. Mereka lantas menggalang dana untuk membantu pahlawan negeri Kincir Angin itu dan terkumpul dana sekitar €12.500 atau berkisar Rp200 juta.

Setelah pensiun dari dunia tinju, Lubbers dan Ria sempat bekerja di pasar malam selama beberapa tahun. Mereka juga sempat hidup berpindah-pindah di beberapa negara. Mulai dari Libanon, Maroko, Mesir, Uni Emirat Arab, Portugal, sebelum akhirnya tiba di Bulgaria.

Di luar dari keterbatasan tersebut, Lubbers merasa pengalaman bertarung lawan Ali membuat dia secara mental lebih kuat dalam menghadapi hidup. "Pertarungan itu memberikan saya pelajaran, saya bisa bertahan di sini," ucapnya.

"Beberapa tahun setelah pertarungan itu, dia [Ali] datang ke Belanda. Ali berkata kepada saya: 'Rudi, Anda satu-satunya pria kulit putih yang membuat saya belajar sesuatu dari tinju'," ujarnya lagi. ***