Sebut Wartawan 'Monyet', PWI Pekanbaru Siap Tempuh Jalur Hukum Direktur PT Monhas Andesrabat
RIAU24.COM - Ketua PWI Kota Pekanbaru, Agustiar, turut mengecam sikap arogan yang ditunjukkan Monang Hasibuan tersebut. Apalagi, perlakuan kasar tersebut ditunjukkan kepada jurnalis yang merupakan pengurus di PWI Kota Pekanbaru.
"Kita sangat menyesalkan perbuatannya. Tidak sepantasnya dia begitu," kecam Agustiar.
Menurutnya, salah satu fungsi pers nasional adalah sebagai kontrol sosial. Terkait pembangunan Durolis yang dikerjakan perusahaan yang dipimpin Monang Hasibuan, pengerjaannya menggunakan uang rakyat. Hal itu, katanya, harus diawasi publik melalui pers.
Dengan sikap arogan Monang Hasibuan itu, pihaknya kata Agustiar, siap menempuh jalur hukum terhadap Monang Hasibuan. Hal itu dilakukan, jika yang bersangkutan tidak meminta maaf secara terbuka kepada sang jurnalis, media tempat dia bekerja, dan PWI.
"Kita akan berkoordinasi dengan PWI Riau untuk melakukan upaya berikutnya. Kita berharap, kejadian ini tidak terulang lagi ke depannya," pungkas Agustiar.
Seperti diberitaka sebelumnya, Monang Hasibuan berkata kasar saat dikonfirmasi mengenai pembangunan SPAM Durolis di Rohil yang dikerjakannya pada Minggu, 27 Januari 2019 kemarin.
"Kau tengok aja ke sana. Kau tengok aja. Jangan konfirmasi konfirmasi aja. Bermodal dikit hidup ni ya," jawabnya saat ditanyakan terkait progres pembangunan intake. Sesaat kemudian dia langsung mematikan panggilan telepon yang ditujukan kepadanya.
Tidak terima dengan jawaban dan sikapnya, sang wartawan mencoba menghubungi Monang Hasibuan, Namun panggilan tersebut tidak direspon. Karena tidak puas dengan jawaban tersebut, kembali terus mencoba menghubunginya untuk mendapatkan jawaban terhadap perkembangan pembangunan intake yang sempat roboh tersebut.
Kali ini, dia mengangkat panggilan telepon. Namun kembali kata-kata kasar keluar dari mulutnya. "Kau tau gak hari ini (kemarin,red) hari Minggu. Hari libur. Kepalaku pening sekarang. Monyet kau," ujarnya dengan nada tinggi.
Haluan Riau mencoba menenangkan dan menjelaskan kepadanya, bahwa upaya konfirmasi ini dilakukan dengan cara yang baik. Namun dia tetap tidak menerima. "Kau pun hari Minggu konfirmasi kau. Terserah kau lah, ngapain kau. Monyet kau, ganggu privasi orang. Hari Minggu tak bisa orang istirahat gara-gara kau. Punya otak kau sikit," kata dia tak kalah kasar.
Diyakini, sikap kasar dan arogannya ini terkait dengan sejumlah konsekuensi yang akan diterimanya dalam proyek tersebut. Selain harus membayar denda karena pengerjaan proyek tidak selesai tepat waktu, dia juga harus kembali membangun intake SPAM yang roboh. "Posisi orang tahu kau, kan?," tandasnya.
Untuk diketahui, Pembangunan SPAM Durolis merupakan proyek strategis untuk melayani kebutuhan air minum tiga kabupaten/kota di Riau itu menelan anggaran sebesar Rp623 miliar. Dimana dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Rohil, APBD Provinsi Riau dan APBN Pusat.
Pekerjaan fisik kegiatan tersebut telah dimulai sejak 2017 lalu, ditargetkan dapat dimanfaatkan pada 2019. Namun hal itu tidak terwujud. Pasalnya, pihak rekanan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang diberikan.
Bahkan, pada Jumat (4/1) lalu, intake SPAM Durolis yang dikerjakan PT Monhas Andesrabat yang berada sekitaran pinggiran Sungai Rokan, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan diketahui roboh. Bagian yang ambruk yakni, pada bagian atap intake senilai Rp675,3 juta.