Syamsuar: Saya Ingin Anak Siak Jadi Pengusaha Masa Depan Yang di Kepalanya Lekat 30 Juz Quran
RIAU24.COM - SIAK - Pemerintah Kabupaten Siak tahun 2019 ini berencana mengirim 100 pelajar berprestasi dalam dua tahap, untuk belajar ke Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia di Bogor-Jawa Barat.
Calon mahasiswa sebelumnya akan menjalani karantina dan seleksi oleh pihak kampus, yang terbagi dalam dua program yaitu S1 dan D3 dengan konsentrasi studi Islamic Mikro Finance.
Program yang diperuntukkan khusus bagi pelajar yang berasal dari keluarga dhuafa dan yatim tersebut, dilakukan dengan skema anggaran daerah, serta pembiayaan Corporate Sosial Responsibility PT Bumi Siak Pusako, PT Permodalan Siak, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Siak.
Sebagai tahap awal, sebanyak 30 calon mahasiswa yang terjaring proses seleksi akan dikirim ke Bogor jawa Barat bulan depan untuk menjalani program pendidikan D3 lebih kurang hingga tiga tahun mendatang.
Jumat (26/01/2019) lalu, dengan disaksikan Bupati Siak H Syamsuar, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Siak dan PT Bumi Siak Pusako menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) TAZKIA terkait pengembangan Pendidikan, Pelatihan dan Pengabdian Masyarakat, di Asrama Haji Siak Sri Indrapura.
Bupati Siak Syamsuar yang turut hadir menyaksikan prosesi penandatangan nota kesepahaman, turut memberikan motivasi kepada para peserta seleksi program beasiswa yang hadir. Dikatakannya, mimpi untuk mencetak penghafal Quran yang berprofesi sebagai pengusaha, serta cita-cita menghidupkan ekonomi syariah Negeri Istana di masa sepan, mendorong Pemerintah Daerah menginisiasi program beasiswa ini dengan melibatkan pihak ketiga untuk membantu pembiayaan pendidikan.
“Penghafal Quran yang dipersiapkan jadi ulama dan ilmuwan sudah ada yang kita kirim belajar baik kedalam maupun luar negeri. Saya juga ingin anak Siak tidak hanya sekedar hafidz, tapi kedepan mampu jadi wirausahawan muslim penggerak ekonomi syariah dimasa yang akan datang,” sebut Syamsuar.
Untuk itu ia berharap calon mahasiswa dikirim meskipun berlatarbelakang dhuafa dan yatim, tetap fokus dan bersemangat tinggi untuk belajar agar kehidupannya membaik dimasa yang akan datang. Kepada putera-puteri Siak calon penghafal Qur’an itu Syam mengingatkan, ia dulunya tak ubah seperti para peserta seleksi karena juga dibesarkan dari keluarga tak mampu secara ekonomi.
“Saya ini seperti ananda juga, dari keluarga tak mampu yang kondisi ekonominya sulit untuk membiayai sekolah. Belum lagi harus mendayung sampan seharian disungai pasang surut hingga petang menuju kota tempat bersekolah. Tapi berkat kerjakeras dan pertolongan Allah SWT, saya terpilih jadi Gubernur. Anak-anakku semua harus semangat dan nanti harus lebih hebat dari saya” serunya dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu Ketua Baznas Kabupaten Siak H.Abdul Rasyid Suharto Pua Upa mengatakan, berdasarkan nota kesepahaman tersebut, PT BSP dan Baznas Siak akan menyelenggarakan kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR) dibidang pendidikan dan pelatihan serta ekonomi kemasyarakatan.
“Kita bersepakat untuk menyelenggaraan program peningkatan Sumber Daya Manusia dibidang ekonomi syariah, kerjasama bidang pendidikan penggerak ekonomi mikro, serta pemberian beasiswa kepada siswa siswi terpilih dengan program Hafidz Preneur. Rinciannya sebanyak 14 pelajar dhuafa berprestasi dibiayai Baznas, 14 pelajar yatim dibiayai oleh PT BSP, dan 2 pelajar yatim dhuafa dibiayai PT Persi” kata Rasyid usai penandatanganan nota kesepahaman.(***)
R24/phi