Erizal Muluk Tak Permasalahkan Harga Tiket Pesawat Naik
RIAU24.COM - Ketua komisi III DPRD Riau Erizal Muluk tidak mempermasalahkan soal kenaikkan tarif harga pesawat yang melambung tinggi. Menurut Dia bukan harga tiket yang mahal melainkan ada aturan terbaru dari kementerian perhubungan terkait biaya kabin bagasi. Sehingga berpengaruh pada harga tiket.
Dalam aturan itu disebutkan masyarakat tidak boleh membawa barang bawaan melebihi 20 Kg jika lebih akan dikenakan biaya. Kemudian masyarakat tidak boleh membawa barang bawaan melebihi 15 kg jika lebih juga akan dikenakan biaya bagasi.
"Jadi ada tiga kelompok sesuai aturan itu," ujarnya.
Dirincikanya untuk kelompok full service dengan maskapai Garuda dan Batik bahwa ukuran bagasi 20 kg tidak dipungut biaya . Kemudian kelompok medium service dengan maskapai Sriwijaya air, Xpressair, Trigana Air, Nam Air dan Trans Nusa, bahwa ukuran bagasi 15 kg juga yang tidak dikenakan biaya.
"Dan yang sekarang dipersoalkan masyarakat adalah kelompok no frill, maskapai lion Air, Wing Air, Citilink, dan Susi Air, yang rute penerbangannya banyak tapi harga tiket mahal serta ditambah biaya bagasinya tidak ada ukuran,"pungkasnya.
Tapi meskipun demikian lanjut Erizal jika melihat kondisi ekonomi tahun sekarang dengan tahun lalu terkait harga tiket ini menurutnya tidaklah apa-apa. Contohnya tahun 1990 sebelum ada Lions Air tidak ada tiket dibawah satu juta.
"Nah mungkin sekarang ini seperti lions Air yang jor-joran turun tiket dan sekarang perusahaan merasakan dampaknya percuma, pesawat banyak dan rute banyak cuma hanya merugi, " jelasnya.
Dengan kondisi seperti ini lanjut politisi Golkar itu agar mengembalikan polemik itu kepada pemerintah. Dan kepada pengusaha Dia menyarankan agar bisa mempresentasikan kepada kementrian perhubungan terkait kondisi yang dialaminya.
"Kepada pengusaha saya menyarankan agar bisa mempresentasikan kepada pemerintah untuk membahas kondisi mereka begini-begini dan operasional seperti ini dan macam-macam, saya rasa pemerintah bisa menerima, " jelasnya.
Erizal juga mengaku jika harga tiket turun juga sangat akan berdampak negatif pada industri jasa angkutan darat dan laut seperti pengusaha perkapalan tanjung Periuk, Teluk Bayur dan roda empat.
" jika tiket ini murah akan berdampak kepada para pengusaha kapal di Teluk bayur, Tanjung Periuk yang tidak ada isinya serta armada bus juga akan terkena dampaknya akan sepi, "jelasnya.
Jadi tambahnya sekarang ini solusinya jika ingin murah tiket pesawat masyarakat bisa memilih kelompok yang sudah ditentukan apakah pakai bagasi atau tidak.