Maksimalkan Potensi Wisata Waterfront City, Sungai Siak Akan Disulap Seperti Melaka
RIAU24.COM - SIAK-Pemerintah Kabupaten Siak berencana mengemas peluang dan daya tarik wisata Sungai Siak di Siak Sri Indrapura, dengan mendandani sungai bersejarah Negeri Istana itu agar menarik seperti indahnya tampilan sungai di Kota Melaka - Malaysia.
Sungai yang dahulu dikenal dengan nama Sungai Jantan tersebut, pinggirannya akan dipercantik sentuhan mural art, lighting LED, serta revitalisasi bangunan pinggiran sungai, serta dilengkapi fasilitas boat wisata sejenis Malacca River Cruise, ikon wisata sungai di negeri jiran.
Wacana pembaharuan bidang pariwisata tersebut mencuat, setelah menimbang banyaknya kesamaan karakter di kawasan pinggiran sungai dikedua negara yang kaya akan nilai budaya dan kesejarahan kesultanan melayu Siak dan Melaka yang masing-masing mashur dan pernah berjaya pada zamannya
Untuk membicarakan peluang kerjasama pengembangan pariwisata tersebut, Pemkab Siak dan perusahaan milik daerah mengundang Perbadanan Pembangunan Sungai dan Pantai Melaka (Malacca River Cruise), untuk meninjau peluang tatanan Waterfront City yang ada di Siak Sri Indrapura untuk dikembangkan seperti Melaka. Usai meninjau Tepian Bandar Sungai Jantan (TBSJ) rombongan badan pengelola pariwisata negeri jiran tersebut melakukan pertemuan dengan jajaran Pemkab Siak.
"Saya yakin paling lama 5 tahun lagi Siak akan berubah wajah. Saya melihat Siak dan Melaka punya banyak kesamaan, misalnya sama-sama heritage city, tatanan kotanya juga waterfront city, punya keunggulan citylight, dan sama-sama destinasi pariwisata" sebut Azran bin Abidin, Chief Executive Officer Malacca River Cruise (MRC), saat menggelar pertemuan dengan Bupati Siak H Syamsuar, Kamis (24/01/2019) di Siak Sri Indrapura.
Ia juga menyebut karakter Sungai Siak serupa dengan sungai di Pahang dengan lebar dan arus yang nyaris sama. Menurutnya rencana Pemkab Siak untuk mulai mengembangkan wisata sungai dengan dukungan minimal 2 unit boat Siak River Cruise, akan mengulang sejarah Melaka yang dahulu juga merintis wisata air dengan jumlah 2 unit boat Malacca River Cruise.
"Kami sejak mulai mengembangkan wisata sungai tahun 2006, dan saat ini mulai berinvestasi dan mampu membiayai operasional secara mandiri. Alhamdulillah selain menghidupkan peluang pariwisata, model pengembangan ini nanti juga akan banyak membantu perekonomian rakyat yang hidup disepanjang pinggiran sungai" sebutnya.
Azran juga menyebut, saat ini Melaka sudah memiliki 40 unit boat dan ditargetkan bertambah hingga 60 boat yang melayani wisatawan berkeliling kota via sungai dengan durasi 40 menit.
"Perbulan pendapatan yang diraup mencapai 1.3 juta Ringgit Malaysia dan mampu mendatangkan 1,5 juta wisatawan dari target 20 juta pelancong yang ditetapkan kerajaan" ungkapnya.
Sementara Bupati Siak H Syamsuar menyambut antusias rencana pengembangan pariwisata berbasis Sungai Siak tersebut. Menurut Gubernur Riau terpilih ini, pemerintah harus berani berinovasi untuk memajukan pariwisata daerah.
"Di Riau ini, Siak Sri Indrapura adalah destinasi wisata karena selain dekat dengan ibukota Pekanbaru, Siak juga menghadirkan suguhan wisata yang bisa dikunjungi wisatawan setiap hari. Yang masih belum hidup di Negeri istana ini ialah wisata berbasis sungai. Padahal banyak orang bilang penataan sungai kita sudah seperti negara maju di eropa" kata Syamsuar.
Untuk itu kata dia, pemerintah daerah harus berani memulai inovasi, misalnya seperti melaksanakan iven Serindit Boat Race beberapa tahun belakangan sebagai salah satu ajang permainan sport tourism berbasis sungai.
"Di Riau ini kalau kita perhatikan ada trend pantang nampak sesuatu yang baru, asal tahu oleh masyarakat nanti pasti ramai kunjungan wisata. Tak hanya wisatawan lokal dalam Provinsi Riau, wisatawan dari provinsi tetangga juga ramai melancomg kemari. Kalau kita berani berinovasi pasti laku, dan saya yakin InsyaAllah pasti untung" ungkapnya.
Dalam pertemuan berdurasi 1,5 jam tersebut, kedua pihak bertukar informasi seputar pengelolaan peluang wisata sungai tersebut. Dari pemaparan rombingan Malacca River Cruise tersebut, diketahui nilai investasi revitalisasi sungai di Melaka mencapai 654 juta Ringgit Malaysia. Dimana pengembangan dan pengelolaan sungai wusata tersebut meliputi perwajahan tepian sungai, pembersihan dan perawatan air, pengadaan fasilitas pariwisata, pengelolaan kualitas air dan lain sebagainya.
Sementara peluang wisata ditawarkan misalnya terbinanya kampung melayu berkonsep living museum, wisata skydeck, boat wisata Malacca River Cruise, dengan pesatnya pertumbuhan perekonomian dan meningkatnya jumlah hotel sebagai dampak positif.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Hendrisan, Kepala Badan Perencanaan Daerah Wan Yunus, Kepala Dinas PUPR dan Bina Marga Irving Kahar, dan Kepala Dinas Pariwisata Fauzi Asni beserta sejumlah perwakilan OPD terkait, dan pimpinan perusahaan milik daerah Tengku Agus. Pertemuan lanjutan diagendakan terlaksana bulan depan dengan penandatanganan nota kesepakatan pengelolaan pariwisata dan pengadaan fasilitas pendukung kepariwisataan.(***)
R24/phi