Wasekjen Relawan Prabowo Babak Belur Dihajar Sekelompok Orang di Kantor DPP Partai Bulan Bintang
RIAU24.COM - Wakil Sekjen Relawan Prabowo-Sandi Bulan Bintang (Pass Lantang), Ali Wardi babak belur dikeroyok sejumlah orang tak dikenal. Peristiwa itu terjadi di halaman DPP PBB di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (19/1).
Menurut salah satu saksi mata Ridwan Umar, peristiwa penggeroyokan terhadap Ali terjadi sekitar pukul 19.10 WIB. Pria yang juga caleg PBB itu sedang berada di atas gedung DPP PBB ketika peristiwa itu terjadi.
Saat pengurus DPP PBB sedang rapat pleno penentuan sikap politik pada Pilpres 2019, utamanya dukungan kepada pasangan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf atau paslon 02 Prabowo-Sandi.
Mendengar ada keributan, Ridwan pun turun. Begitu tiba di halaman DPP, pihaknya melihat Ali yang juga kader PBB tengah dikeroyok oleh sekitar 20 orang. "Saya kenal Ali karena sama-sama kader PBB. Makanya melihat dia dikeroyok saya berusaha melerainya sekaligus menyelamatkan Ali," kata Ridwan seperti dilansir rmol.co.
Namun usahanya justru sia-sia. Ketika mencoba mendekat dan menolong Ali, Ridwan didorong oleh salah satu pelaku dan kemudian memukul punggungnya.
Ia hanya bisa melihat Ali Wardi dipukuli dan diinjak-injak karena sebagian pelaku, menghalangi dirinya untuk mendekat.
Saksi lain yakni Wasekjen DPP PBB, Yusnadi juga melihat peristiwa penggeroyokan terhadap Ali Wardi. Dia melihat korban dikeroyok mulai dari lorong hingga ke jembatan jalan menuju DPP PBB.
Yusnadi berusaha menghentikan aksi tersebut. "Sudah hentikan. Saya ini Wasekjen. Tapi mereka masih terus memukul ampai akhirnya dia selamat keluar DPP," katanya.
Atas peristiwa itu, Ridwan dan Yusnadi bersama Ali yang dalam kondisi babak belur melaporkan peristiwa itu ke Polres Jakarta Selatan dan kemudian ke RSPP untuk visum.
"Kami ingin polisi mengusut tuntas dan menangkap para pelaku, termasuk otak di balik aksi penggeroyokan," tegas Yusnadi.
Sementara itu, Ali Wardi (45) yang menjadi korban pengeroyokan mengklaim sikap kritisnya yang memicu kejadian di halaman kantor PBB pada Sabtu malam (19/1) itu.
"Sejak Pak Yusril memutuskan menjadi penasihat hukum tim Jokowi, saya memang sangat kritis karena dia membawa dukungan ke 01. Sementara PBB satu-satunya partai yang berasaskan Islam, harusnya searah dengan ijtima ulama," jelas Ali saat ditemui di Mapolres Jakarta Selatan, Jalan Wijaya, Jaksel, Senin (21/1).
Seingat dia, ada sekitar 20-an orang berpakaian serba hitam nampak seperti orang-orang timur, yang mengeroyoknya. "Saya pastikan mereka bukan kader, orang asing semua di sana," ucap kader PBB asal Pariaman tersebut.***
R24/bara