Menu

Scale Up Siapkan Masyarakat Inhu Untuk Mampu Bernegosiasi Selesaikan Konflik

17 Jan 2019, 15:24
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RIAU24.COM -  Scale Up menyiapkan masyarakat untuk mampu bernegosiasi dalam menyelesaikan konflik sumber daya alam (SDA) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Masyarakat tersebut merupakan kelompok petani dari Gapoktan Bersatu Menuntut Keadilan dan anggota Koperasi Tani Maju. Mereka terlibat konflik lahan dengan perusahaan HTI, PT Rimba Peranap Indah (RPI).

Untuk itu, Scale Up mengadakan kegiatan yang bertajuk Pelatihan Analisis Konflik dan Negosiasi Untuk Masyarakat Dalam Menyelesaikan Konflik Sumber Daya Alam. Pelatihan ini dihadiri sebanyak 16 petani.

"Tujuan Scale Up melaksanakan pelatihan ini adalah untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi konflik dengan perusahaan. Pesertanya ada 16 orang dari Gapoktan Bersatu Menuntut Keadilan dan juga anggota Koperasi Tani Maju di Kabupaten Inhu," ungkap Direktur Scale Up, M Rawa El Amady dalam rilisnya, Rabu, 16 Januari 2019.

Dalam pelatihan ini, kata Rawa, masyarakat akan dilatih kemampuannya berkomunikasi dan bernegosiasi serta menganalisis konflik yang terjadi.

Pelatihan ini juga bertujuan untuk mendukung dan memperkuat peran masyarakat dalam menyelesaikan konflik di tingkat sosial hubungan antarmasyarakat,  masyarakat dengan pihak pemerintah, maupun swasta secara umum dan yang  terkait dengan konflik sumber daya alam secara khusus.

"Melalui pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan 16 orang yang mampu menganalisis serta bernegosiasi dalam menyelesaikan konflik sumber daya alam," ujar Rawa.

Rawa yang juga mementori kegiatan ini berharap masyarakat akan menjadi mandiri dalam proses penyelesaian konflik SDA yang melibatkan PT RPI.

"Pelatihan ini diadakan sebagai salah satu proses yang akan diperoleh masyarakat setelah membuat laporan ke Scale Up. Setelah kami lakukan investigasi, menyurati perusahaan dan pihak terkait, kemudian kami latih masyarakat untuk mampu mengahadapi konflik tersebut. Itu prosedur yang dilakukan Scale Up," pungkasnya.

NGO