RIAU24.COM -  Serangan bersenjata yang dilakukan sekelompok pria di salah satu hotel merah di Kota Nairobi, Kenya, Selasa 15 Januari 2019 malam waktu setempat atau Rabu dini hari tadi, mengakibatkan korban tewas sebanyak 15 orang.
Terkait penyerbuan bersenjata itu, kelompok milisi al-Shabaab yang berbasis di Somalia, mengklaim bertanggung jawab. Selama ini, kelompok itu kerap melakukan serangan dengan tujuan menggulingkan Pemerintahan Somalia.

Seperti dirilis sebelumnya, penyerbuan bersenjata tersebut berlangsung di kompleks DusitD2, yang merupakan areal pertokoan dan hotel bintang lima.

Menurut otoritas berwenang, setidaknya 15 orang dilaporkan tewas dalam serangan itu. Lima orang ditemukan tewas di sebuah restoran di Dusit D2 Hotel dan seorangn korban lagi meninggal saat telah berada di rumah sakit.

Seperti dilansir Daily Nation, Sekretaris Kabinet Dalam Negeri Kenya Fred Matiang’i mengatakan, bahwa pada Rabu dini hari tadi, areal kompleks Dusit telah diamankan.

"Kini sudah aman dan kami harap masyarakat bisa melanjutkan kegiatan sehari-hari," ujarnya, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu 16 Januari 2019.

Serangan al Shabaab itu juga dikutuk Pemerintah Somalia. "Tindakan teror keji ini, yang secara rutin menargetkan orang yang tidak bersalah, sekali lagi mengungkapkan wajah mengerikan terorisme," kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri, dilansir republika.co.id.

Saat ini, Kenya ikut dalam misi penjaga perdamaian Uni Afrika di Somalia. Misi membuat kekuatan al-Shabaab terus mengalami pelemahan.

Serangan terakhir terjadi di Kenya pada 2013 tepatnya di Westgate, Nairobi. Saat itu, kelompok teroris Al-Shabaab menewaskan 67 orang di pusat perbelanjaan mewah. ***

R24/wan