Polisi Israel Kepung Masjid Al-Aqsa, Direktur Masjid Al-Aqsa Alami Luka
RIAU24.COM - Polisi Israel mengepung komplek Masjid Al-Aqsa selama berjam-jam pada Senin siang. Polisi yang mengenakan kippah (penutup kepala khas Yahudi) memaksa masuk masjid menjadi pemicu bentrok dengan jemaah Muslim Palestina.
Laporan terbaru pada Selasa 15 Januari 2019 menyebutkan, para polisi rezim Zionis itu sudah menarik diri dari kompleks Masjid Al-Aqsa. Namun, lima warga Palestina termasuk tiga penjaga masjid ditahan ketika mereka meninggalkan area tersebut.
Juru bicara Otoritas Wakaf Keagamaan Yerusalem, Firas al-Dibs, mengatakan insiden dimulai ketika para penjaga asal Palestina menutup masjid setelah seorang polisi Israel mencoba memasuki masjid tersebut tanpa izin.
"Para penjaga meminta polisi untuk melepas kippah sebelum memasuki masjid, tetapi dia menolak dan berusaha untuk memaksa masuk ke tempat itu, mendorong para penjaga untuk menutupnya," kata Dibs, yang dikutip Sindonews mengutip Al Jazeera. Selasa 15 Januari 2019.
Dibs mengatakan polisi Israel melakukan pemeriksaan keamanan rutin setiap pagi. Namun, karena petugas itu menolak melepas kippahnya, para penjaga curiga bahwa dia akan melakukan ibadah Yahudi di dalam masjid.
Aturan yang ditetapkan Otoritas Wakaf menyatakan warga non-Muslim diizinkan untuk mengunjungi situs suci Al-Aqsa selama jam-jam tertentu, namun tidak diperbolehkan untuk melakukan ritual ibadah di situs tersebut.
Ketegangan itu memicu bentrok antara jamaah masjid dengan polisi Israel. Para polisi menangkapi para jamaah termasuk penjaga situs masjid ketika mereka keluar. Kantor berita Wafa melaporkan ratusan warga Palestina berkumpul di sekitar Dome of the Rock untuk salat zuhur.
Menurut Dibs, selama bentrok, polisi Israel secara fisik menyerang direktur Masjid Al-Aqsa Sheikh Omar al-Kiswani. Dia telah dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan.
Kompleks Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam setelah Makkah dan Madinah. Namun, kompleks itu juga dianggap situs suci umat Yahudi yang mereka sebut sebagai Temple Mount.
Palestina telah lama khawatir bahwa Israel berencana untuk mengambil alih situs suci itu sehingga dapat membangun Kuil Ketiga. Namun, tuduhan tersebut dibantah oleh pemerintah Israel yang mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk mengubah status quo situs tersebut.