Turki Akan Serang Suriah jika AS Tunda Tarik Pasukan
RIAU24.COM - Turki akan terus melakukan serangan terhadap pejuang Kurdi di Suriah jika Amerika Serikat menunda penarikan pasukannya dari negara yang dilanda perang itu.
Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, Kamis (11/1/2018). "Jika (penarikan) ditunda dengan alasan konyol seperti orang Turki membantai suku Kurdi, yang tidak mencerminkan kenyataan, kami akan mengimplementasikan keputusan ini," katanya kepada saluran NTV seperti dilansir Aljazeera.
Cavusoglu mengatakan operasi militer terhadap Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang beraliansi dengan AS tidak tergantung pada penarikan pasukan AS.
"Kami ditentukan di lapangan dan di meja ... Kami akan memutuskan waktunya dan kami tidak akan menerima izin dari siapa pun," tegasnya.
Turki telah lama mengutuk AS karena hubungan militernya dengan para pejuang Kurdi. Ankara menganggap YPG dan sayap politiknya, Partai Persatuan Demokratik Kurdi, sebagai "kelompok teroris" yang memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki.
Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menarik sekitar 2.000 tentara AS dari Suriah. Keputusan Trump untuk menarik pasukan pada awalnya diharapkan dilakukan dengan cepat, tetapi jadwal menjadi tidak jelas dalam minggu-minggu setelah pengumumannya.
Prancis, Inggris, dan kelompok-kelompok bersenjata setempat juga memperingatkan bahwa Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS) belum sepenuhnya dikalahkan.
Pada hari Minggu, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton telah menetapkan pra-kondisi untuk penarikan AS dari Suriah yang mencakup Turki menjamin keamanan YPG.
Ankara telah menolak permintaan AS untuk jaminan bahwa mereka tidak akan menyerang sekutu Kurdi di Suriah sebelum pasukan AS menarik diri dari wilayah yang dilanda perang.***
R24/bara