RIAU24.COM -  Rabu 9 Januari 2019,  Perusahaan Garuda Indonesia dikabarkan melayangkan surat mengenai zero commission kepada travel agent atau biro perjalanan, pada tanggal 28 Desember 2018. Zero commission itu berlaku kepada biro perjalanan yang top up atau deposit di bawah Rp10 Juta.

Kebijakan itu ditentang Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Riau, Dede Firmansyah. "Surat itu ditujukan ke travel agent. Namun pada tanggal 30 Desember, keluar surat pembatalan penerapan kebijakan. Selanjutnya awal Januari pihak maskapai Garuda bertemu ASITA pusat di Jakarta, dan belum ada kata sepakat," sebut Dede. 

Direncanakan pertemuan antara pihak Garuda Indonesia dengan Asita akan dilakukan kembali dalam minggu ini. Dede berharap pihak Garuda Indonesia tidak menerapkan zero commission tersebut. "Kita jelas tidak mendukung wacana itu," ujar Dede. 

Sebab pihaknya masih mendengar Maskapai Nam Air yang bergabung dengan Garuda Indonesia, rencananya tetap memberlakukan kebijakan zero commission. Artinya jika biro perjalanan hanya mendeposit uang di bawah Rp10 juta, maka tidak ada komisi. 

"Kebijakan ini (zero commission) sangat merugikan biro perjalanan. Jangan sampai zero commission, sangat berpengaruh dengan rekan-rekan kita. Bisa mati perusahaannya," kata Dede.

Saat ini bisnis biro perjalanan atau travel agent masih mengandalkan penjualan tiket. "Memang ada pengembangan bisnis tour, tetapi tidak sedikit juga perusahaan yang bermain di penjualan tiket. Ini jangan luput dari perhatian, sebab kalau zero commission diterapkan artinya travel agent tidak dapat keuntungan apa pun," sebutnya. 

Padahal selama ini pihak biro perjalanan tidak mempersoalkan kebijakan maskapai selagi sejalan dengan dukungan bisnis travel agent. Namun dengan jika kebijakan Garuda Indonesia Group tentang zero commission jadi, maka akan sangat merugikan. 

Dede sampaikan juga Asita Riau juga sudah menggelar rapat bersama untuk membahas zero commission. "Kita sudah rapat, intinya kita menolak apapun kebijakan maskapai yang merugikan travel agent," sebutnya.