Kisah Pilu Ellyas Pical, Sang Legenda Tinju Indonesia Yang Dimasa Tuanya Menjadi Petugas OB
3. Jatuh bangun merintis karir bertinju di berbagai pertandingan
Prestasi Ellyas pun sempat mengalami pasang surut. Laman merdeka.commenuliskan, ia sempat merelakan sabuk juaranya setelah kalah saat melawan petinju asal Republik Dominika, Cesar Polanco. Pada 1987 silam, ia juga sempat keok di tangan petarung Thailand, Khaosai Galaxy dalam ronde 14. Meski sempat bangkit dengan keberhasilan merebut kembali gelar IBF Kelas Bantam Yunior dari tangan sang juara bertahan, Tae-ill Chang asal Korea Selatan, Ellyas harus kembali menelan pil pahit lantaran kalah dari petinju Kolombia, Juan Polo Perez dan harus melepas gelarnya pada 1989. Sejak saat itu, prestasinya tak terdengar lagi.
4. Menyandang Julukan ‘The Exocet’ yang memiliki pukulan mematikan
Pertandingan perebutan sabuk IBF Kelas Bantam Yunior yang diselenggarakan di Jakarta pada 3 Mei 1985, meruapakan momen terbaik yang dimiliki oleh seorang Ellyas Pical. Kala itu, ia sanggup menaklukan petinju Korea, Chun Ju-do dan merebut gelar juara dunia. Sumber dari viva.co.idmenuliskan, berkat kombinasi pukulan hookdan uppercut kirinya yang khas, ia pun dijuluki sebagai “The Exocet”, nama yang diambil dari rudal milik Prancis yang dipakai Inggris pada perang Malvinas melawan Argentina.
5. Legenda tinju dunia yang menjadi Office Boy saat pensiun dari dunia tinju
Lama tak ada kabar, nama Ellyas kembali mencuat pada 2005 karena kasus kriminal. Sumber dari merdeka.com menuliskan, ia berurusan dengan pihak berwajib karena melakukan transaksi narkoba di sebuah diskotek di Jakarta Pusat. Setelah ditahan selama 7 bulan penjara, Ellyas akhirnya dibebaskan. Beberapa pekerjaan pun sempat dilakoninya. Seperti menjadi menjadi asisten Agum Gumelar saat menjabat ketua KONI Pusat. Tak hanya itu, petinju kidal tersebut juga sempat menjadi Office Boy di Kementerian Pendidikan dan Olahraga setelah ada pergantian kepengurusan di tubuh KONI.