BPS Sebut Inflasi di Riau Lebih Rendah Dibanding Nasional
RIAU24.COM - Pihak Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Riau mencatat Inflasi di Riau mencapai per Desember 2018 sebesar 0,23%.
"Kemudian jika dilihat dari Januari-Desember 2018, inflasi Riau mencapai 2,45%. Angka ini lebih kecil dari nasional," kata kepada BPS Riau, Aden Gultom, Rabu, 2 Januari 2018.
Dengan demikian, kata dia lagi, baik tahun kalender maupun tahun ke tahun inflasi Riau sebesar 2,45%. Dia menjelaskan inflasi dibawah 3% masih kategori rendah. Sedangkan angka 3%-5% kategori inflasi sedang, 5%-9% kategori inflasi tinggi dan diatas 10 persen kategori hiper inflasi.
Aden menambahkan, di Riau yang menyebabkan naiknya inflasi di bulan Desember 2018 adalah angkutan udara sebesar 0,13%, bawang merah sebesar 0,08%, daging ayam ras sebesar 0,03%, tomat sayur bayam dan udang basah sebesar 0,02 persen.
"Sedangkan untuk deflasi penyumbangnya adalah emas perhiasan, telur ayam ras, minyak gireng, petai dan ikan mujair sebesar 0,01?n kentang 0,02%," jelas Aden.
Kemudian, di sepanjang tahun 2018, pemicu inflasi di Riau adalah rokok kretek filtet sebesar 0,29%, beras sebesar 0,25%, angkutan udara sebesar 0,16%, sewa rumah sebesar 0,15%, rokok kretek sebesar 0,12%, dan ketupat sebesae 0,09%.
"Sedangkan pemicu deflasi di Riau adalah cabai merah sebesar 0,03%, kentang dan ikan mujair sebesar 0,04%, minyak goreng sebesar 0,05%, cabai merah sebesar 0,06?n dagung sapi 0,08%," tutupnya.