KAHMI Meranti Diminta Berperan Dalam Upaya Restorasi Gambut
RIAU24.COM - PEKANBARU - Beberapa hari yang lalu Pengurus Majelis Daerah Korps Alumni HMI Kabupaten Meranti dilantik. Sebagai organisasi yang berisi kaum intelektual multi disiplin ilmu, KAHMI Kabupaten Meranti diharapkan dapat menjawab tantangan pembangunan, khususnya masalah lingkungan hidup.
Ya, banyak tantangan pembangunan yang harus dipecahkan, yang me-nasional adalah isu restorasi gambut di Sungai Tohor Kecamatan Tebing Tinggi Timur," ucap Pakar Lingkungan DR.Elviriadi, Senin (24/12/2018).
Dia menambahkan, ada 4 tugas restorasi ekologis yang menanti pengurus Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Meranti. Pertama, menginvestarisir komoditas pertanian unggulan di tiga pulau besar di kabupaten termuda itu.
"Saya lihat produksi kelapa makin merosot akibat serbuan kumbang, itu karena habitat ekologis serangga musnah karena penggundulan hutan disana," katanya.
Kedua, lantaran Ketua KAHMI Meranti adalah Ketua DPRD di sana, maka sejarah Selatpanjang sebagai kota transit segitiga ekonomi internasional Malaysia-Singapura harus didesain begitu rupa.
"Dahulu di tahun 60-an Selatpanjang itu dikenal dengan sigitiga perdagangan komoditas kopi, sagu dan holtikultura melalui jalur laut. Saya kira peluang itu bisa didiskusikan, diwacanakan kembali di era Global," ujarnya.
Ketiga, membantu memediasi konflik lahan antara perusahaan dan masyarakat di seantero Pulau Padang. "Yang ketiga ini cukup berat agaknya, Pemkab Meranti sering kandas, tapi dengan kearifan Melayu eloklah diupayakan juge," kata Dosen Faperta UIN Suska yang juga putra Meranti itu.
Dan keempat, bagaimana KAHMI Kabupaten Meranti menelurkan gagasan gagasan segar pembangunan, mengatasi abrasi Selat Malaka, air bersih (layak minum) dan tata kelola lingkungan (tanah gambut) berbasis kearifan lokal.
"Tetapi syarat utamanya, para pengurus harus punya idealisme, sikap kritis dan militansi perjuangan. Kalau pragmatis oportunis, alamatlah pulau pulau disana akan tenggelam oleh subsiden gambut," tandasnya.***
R24/bara