Menu

Dituntut Menjadi Anak yang Jenius, Gadis Ini Tega Membunuh Kedua Orang Tuanya Dengan Cara Terbrutal Sepanjang Sejarah Kriminal di Kanada

Devi 6 Aug 2020, 11:52
Dituntut Menjadi Anak yang Jenius, Gadis Ini Tega Membunuh Kedua Orang Tuanya Dengan Cara Terbrutal Sepanjang Sejarah Kriminal di Kanada
Dituntut Menjadi Anak yang Jenius, Gadis Ini Tega Membunuh Kedua Orang Tuanya Dengan Cara Terbrutal Sepanjang Sejarah Kriminal di Kanada

Orangtua Jennifer mengira, putrinya adalah murid teladan, pelajar kelas "A". Namun, nyatanya ia hanyalah kelas "B". Mendapatkan nilai B masih lumayan bagi siswa lain, namun, di keluarga Jennifer merupakan itu aib. Untuk menutupinya, Jennifer memalsukan raportnya, menutupi ketidakmampuannya.

Meski demikian, nilainya masih lumayan, ia pun diterima di Ryerson University di Toronto. Namun, tak jadi mendapatkannya, gara-gara gagal dalam mata pelajaran kalkulus di akhir masa studinya. Tak ingin mengecewakan orangtuanya, perempuan berkacamata itu berpura-pura kuliah. Ia mengaku akan belajar sains selama 2 tahun di Ryerson University, sebelum melanjutkan kuliah di jurusan farmasi di University of Toronto yang terkemuka.

Jennifer mengumpulkan buku-buku bekas, berbohong bahwa ia mendapatkan beasiswa sehingga orangtuanya tak curiga mengapa mereka tak pernah dimintai uang untuk membayar kuliah. Tiap pagi Jennifer pamit kuliah pada orangtuanya. Namun, bukannya menuju kampus, ia pergi ke sebuah perpustakaan.

Tiba saat wisuda, gadis berambut hitam itu kembali berbohong dengan mengatakan, undangan yang dibagikan pada pihak orangtua terbatas. Gara-gara ketahuan berbohong, orang tua Jennifer semakin bersikap keras. Kebohongan itu berjalan lancar, hingga suatu ketika Bich dan Hann curiga dengan perilaku putri mereka. Keduanya pun menguntit Jennifer yang mengaku bekerja di sebuah rumah sakit.

Saat dusta itu terungkap, tak hanya hati orangtuanya yang hancur. Jennifer pun makin tertekan, Bich dan Hann makin keras pada putrinya yang kala itu berusia dewasa. Telepon genggam dilarang, komputer menjadi barang haram, Jennifer pun tak boleh berkencan dengan kekasihnya Daniel Wong. Bahkan, odometer atau penunjuk jarak pada mobil selalu dipantau.

Jennifer diperintahkan melanjutkan pendidikannya. Pengawasan ketat pun diberlakukan pada perempuan dewasa itu. Daniel kemudian memutuskan hubungan. Itu menjadi titik krisis baginya. Setelah putus, Jennifer dekat dengan pria bernama Andrew Montemayor, teman sekolahnya saat SD. Ia pun mulai berpikir bagaimana untuk lepas dari segala tekanan. Bersama Montemayor dan teman sekamar kekasih barunya itu, Ricardo Duncan, mereka merancang sebuah plot. Namun, apa yang mereka rancang hanya sekadar rencana hingga hubungan mereka bubar.

Halaman: 123Lihat Semua