Menu

Cerita Timur Leste Yang Lepas dari RI, Mulai dari Negara Termiskin Hingga Bergantung pada Australia

Riko 9 Jul 2020, 15:39
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM -  Berdiri sendiri sebagai negara yang berdaulat setelah memutuskan merdeka dari Indonesia, tampaknya tak mudah bagi Timor Leste. Ada banyak tantangan dan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintahannya. Salah satunya adalah soal perekonomian yang berhubungan dengan pertumbuhan negaranya. Kabarnya negara ini sekarang adalah salah satu wilayah paling miskin di dunia.

Lantas bagaimana ceritanya dan kondisinya saat ini melansir dari Bombastis berikut ulasannya. 

Peringkat 152 sebagai negara termiskin di dunia

Lambatnya pertumbuhan ekonomi negara dengan nama resmi Republica Democratica de Timor Leste ini, menjadi salah satu penyebab kemiskinan di wilayahnya. Dikutip dari laporan United Nations Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di peringkat 152 sebagai daerah termiskin di dunia dari 162 negara.

Mengandalkan pemasukan dari minyak yang bekerjasama dengan Australia

Sebagai negara yang memiliki cadangan minyak bumi dan gas alam (migas), Timur Leste amat bergantung pada komoditas tersebut untuk menghidupi rakyatnya. Tak sendiri, pengelolaan potensi tersebut juga dikerjasamakan dengan Australia. Seperti di ladang minyak Greater Sunrise misalnya, Timor Leste harus berbagi hasil dengan Australia selaku pengelola dan penyedia teknologi. Terlebih, posisi ladang migas itu juga berada di antara kedua negara.

Barang impor yang masih tergantung dengan Indonesia

Meskipun sudah bukan jadi bagian dari Indonesia, nampaknya Timor Leste masih cukup bergantung kepada NKRI. Salah satunya bisa dilihat dari bagaimana negara ini bergantung kepada Indonesia untuk barang-barang pokok. Diketahui, Indonesia menyalurkan beberapa macam barang seperti pakaian, elektronik, dan kebutuhan penting lain.

Tantangan semakin berat karena pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Timor Leste juga menjadi tantangan bagi pemerintah setempat untuk menyelamatkan warganya. Permasalahan yang dihadapi selain penularan adalah bahaya kerawanan pangan yang memengaruhi hingga 75% populasi. Terutama yang terjadi akibat kebijakan lockdown yang membuat distribusi pangan terhenti. Bahkan, Menteri Perencanaan dan Investasi Timor Leste Xanana Gusmao sempat meminta bantuan RI agar warganya yang baru pulang dari Cina dikarantina di tanah air.

Bekerjasama dengan Cina untuk membangun infrastruktur

Bergabungnya Kementerian Keuangan Timor Leste dengan Asian Infrastructure Investment Bank, menjadi jalan bagi Cina untuk masuk ke Timor Leste. Selain memperkuat hubungan diplomatik, negeri Tirai Bambu juga diketahui banyak membangun gedung pemerintahan, berbagi teknologi pertanian, pariwisata, hingga perencanaan kota. Dilansir dari The Diplomat (19/11/2016), Cina mengucurkan dana sebesar $50 juta sebagai pinjaman lunak.