Menu

Terlalu, Aksi Unjuk Rasa Antirasis di Amerika Malah Diwarnai Aksi Perusakan Patung Tokoh Perdamaian Dunia Mahatma Gandhi

Satria Utama 4 Jun 2020, 17:08
Patung Mahatma Gandhi di luar kantor Kedutaan Besar India di Washington DC/Net
Patung Mahatma Gandhi di luar kantor Kedutaan Besar India di Washington DC/Net

RIAU24.COM -  Aksi unjuk rasa anti-rasisme yang terjadi di Amerika Serikat (AS) masih terus berlangsung. Tak hanya sekadar brrorasi,  beberapa oknum demonstran juga melakukan penjarahan hingga vandalisme.

Ironisnya,  salah satu korban vandalisme demonstran di AS adalah sebuah patung tokoh perdamaian dunia,  Mahatma Gandhi,  yang terletak di luar kantor Kedutaan Besar India, Washington DC. Patung tersebut dirusak dengan grafiti cat semprot oleh sekelompok orang tak dikenal yang diduga sebagai demonstran. 

Saat ini, patung tersebut terpaksa ditutup oleh kain putih untuk menghindari pengrusakan lebih lanjut. 

Dilaporkan Sputnik yang dilansir RMOL, pada Kamis (4/6), setelah vandalisme terjadi terhadap patung Gandhi, Kedubes India langsung melaporkan kepada Layanan Keamanan Diplomatik Departemen Luar Negeri AS dan Layanan Taman nasional agar Polisi Taman AS bisa meluncurkan penyelidikan. Saat ini, polisi yang sudah memeriksa patung tersebut sedang melangsungkan penyelidikan. 

Menurut Asisten Sekretaris Biro Selatan dan Pusat Deplu AS, pembersihan terhadap patung sedang dilakukan dan pihaknya mengungkapkan penyesalan. 

Dutabesar AS untuk India dalam akun Twitter-nya juga telah menyampaikan penyesalan yang sama. 

Gandhi merupakan sosok yang sangat dikagumi oleh orang india. Ia adalah sosok yang melambangkan kampanye perlawanan tanpa kekerasan di Afrika dan India. Ia juga memperjuangkan hak-hak dan kemerdekaan orang India saat dijajah oleh bangsa Inggris.

Sementara itu, protes di AS sendiri dipicu oleh kematian pria Afrika-Amerika, George Floyd. Ia meninggal dunia ketika ditahan oleh polisi berkulit putih di Minneapolis, Minnesota. 

Kematian Floyd telah membunyikan alarm anti-rasisme di seluruh penjuru AS dan berbagai negara di dunia.***