Menu

Bukan Pangkas Anggaran Infrastruktur, Jokowi Dikritik Karena Sedot Anggaran Pendidikan untuk Atasi Covid-19

Satria Utama 2 Apr 2020, 09:11
Jansen Sitindaon
Jansen Sitindaon

RIAU24.COM -  Virus Corona baru alias Covid-19 telah membuat perekonomian rakyat babak belur. Untuk mengatasi hal itu, Presiden Joko Widodo telah menggelontorkan tambahan belanja dan pembiayaan APBN 2020 untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 405,1 triliun.

Langkah tersebut menuai banyak pujian dari publik, Namun belakangan kritikan muncul karena sumber dana program stimulus tersebut ternyata berasal dari dana bidang pendidikan.

Hal ini diungkap Politisi Demokrat Rachland Nashidik saat mengkritik penggunaan sumber dana dari realokasi dana abadi pendidikan tersebut. “Saya cek di perppu memang benar. Ini memang situasi darurat,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Rabu (1/4) seperti dilansir rmol.id.

Menurutnya, yang menjadi masalah dalam sumber dana tersebut adalah tidak adanya anggaran dari proyek infrastruktur yang disentuh. Sementara dana abadi pendidikan justru dikorbankan. Padahal pendidikan merupakan masa depan bangsa.

Pernyataan Rachland tersebut mendapat dukungan dari sesama politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon. Dia meminta Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk segera menjawab pertanyaan yang diurai Rachland.

Pada intinya, kata Jansen, Demokrat sepakat ada uang negara yang disisihkan dalam jumlah banyak untuk menangani Covid-19. Bahkan, sambungnya, jika perlu lebih dari Rp 405 triliun pun akan didukung. “Tapi jangan malah uang beton, tembok dan lain-lain tak disentuh demi sebuah ambisi, yang lain dipangkasi,” pungkasnya.***

Sambungan berita:  
Halaman: 12Lihat Semua