Menu

Akibat Krisis Virus Corona, Akan Terjadi Kegaduhan di Liverpool

Riki Ariyanto 29 Mar 2020, 21:03
Liverpool diprediksi akan gaduh jika Premier League Inggris musim ini dibatalkan (foto/int)
Liverpool diprediksi akan gaduh jika Premier League Inggris musim ini dibatalkan (foto/int)

RIAU24.COM -  Minggu 29 Maret 2020, Kegaduhan diprediksi akan terjadi dalam tubuh klub Inggris, Liverpool. Hal itu akibat krisis virus corona yang berdampak pada dihentikannya Premier League Inggris sementara.

Dilansir dari Detiksport, Liverpool bahkan terancam gagal juara meski Juergen Klopp itu memenangi 27 pertandingan. Bahkan Liverpool memuncaki klasemen dan unggul 25 poin dari Manchester City yang ada di peringat kedua.

zxc1

Kondisi ini sebenarnya idaman Liverpool. Sebab kemenangan ini akan jadi sejarah untuk meraih gelar Premier League pertama, atau titel juara liga sejak terakhir pada 1990.

Tapi, semua itu bisa buyar sebab virus corona atau covid-19 yang sedang hebat-hebatnya menyergap Eropa. Dampak dirasakan oleh dunia olahraga setelah banyak turnamen atau kejuaraan yang mesti mundur atau dibatalkan. Liga Inggris sudah ditangguhkan sejak dua pekan lalu dan belum bisa dipastikan kapan kompetisi akan dimulai lagi sehingga pembatalan mungkin saja terjadi.

zxc2

Jika Premier League Inggris benar-benar dibatalkan, Liverpool tak akan dapat gelar juara yang sudah lama dinantikan. "Ini adalah sebuah situasi yang rumit karena anda tidak bisa menyenangkan semua orang. Bisakah anda membayangkan penantian 30 tahun untuk memenangi musim, dan saat anda sudah di ambang kemenangan itu, mereka akhirnya membatalkan musim?" sebut Ince seperti yang dilaporkan Daily Mail.

"Kegaduhan yang akan terjadi di Liverpool. Apakah kita lebih baik membuat satu tim kalah untuk membuat orang lain gembira atau memberikannya kepada Liverpool? Kita harus menuntaskan musim ini apapun yang terjadi, kalau harus bergulir Mei atau Juni, ini cuma sembilan pertandingan, lho," lanjut Ince.

"Apakah akan digelar secara tertutup atau terbuka, biarkan yang berwenang yang memutuskan tapi terlalu banyak risiko untuk semua orang, bukan hanya Liverpool," ujar Ince. (Riki)