Menu

Miris, Begini Cara yang Ditempuh India Supaya Daerah Kumuhnya tak Tampak Lagi Saat Kunjungan Donal Trump

Siswandi 20 Feb 2020, 16:59
Pekerja di Gujarat, India, membangun tembok yang tujuannya disebut-sebut untuk menutup kawasan pemukiman kumuh saat kunjungan Presiden AS Donald Trump. Foto: int
Pekerja di Gujarat, India, membangun tembok yang tujuannya disebut-sebut untuk menutup kawasan pemukiman kumuh saat kunjungan Presiden AS Donald Trump. Foto: int

RIAU24.COM -  Pihak berwenang India membangun tembok sepanjang setengah kilometer di negara bagian Gujarat. Rupanya, itu dilakuan untuk menyembunyikan kawasan kumuh di daerah itu. Tujuannya supaya kawasan itu tidak tampak saat kunjungan Presiden Amerika Serikat. Donald Trump. Sungguh miris. 

Dilansir sindonews yang melansir AP, awalnya tembok setinggi 4 kaki itu akan dibangun lebih tinggi lagi. Namun rencana itu batal, karena warga marah. Buntutnya, pejabat setempat akhirnya merubah desainnya.

Tembok itu dibangun di kota Ahmedabad, tempat Trump akan berkunjung minggu depan. Rencananya, Trump sendiri akan melakukan lawatan selama dua hari di India. Di kota itu, Trump direncanakan akan menghadiri acara "Namaste Trump" yang dipandu Perdana Menteri (PM) Narendra Modi.

Modi sendiri, sempat menghadiri acara "Howdy, Modi" untuk PM Modi di Houston, AS, tahun lalu.

Terkait hal itu, Walikota Ahmedabad, Bijal Patel, berdalil pembangunan tembok itu adalah bagian dari inisiatif untuk "mempercantik" kota. Ia membantah tuduhan bahwa tujuannya adalah untuk menyembunyikan daerah kumuh.

"Selain alasan keamanan, dinding juga merupakan bagian dari penggerak kecantikan dan kebersihan," katanya. 

Warga DIusir 
Beberapa keluarga yang tinggal di daerah tersebut, mengaku kepada newswire, bahwa mereka diusir dari rumah mereka untuk memfasilitasi pembangunan tembok.

"Kami telah tinggal di sini selama 20 tahun terakhir dan sekarang kami tiba-tiba diberitahu untuk mengosongkan karena beberapa pemimpin penting mengunjungi kota ini selama sehari," kata seorang warga yang mengaku bernama Sanjay Patani, dilansir AP.

"Ini tidak adil," tegasnya lagi.

“Mereka menghabiskan begitu banyak uang untuk dinding ini, mengapa tidak menggunakannya untuk meningkatkan daerah kami yang kumuh dan menyediakan fasilitas yang lebih baik untuk kami,” tambah Keshi Saraniya, warga lainnya.

"Mengapa mereka menyembunyikan kita orang miskin?" tanyanya. ***